Article

Jangan Bicara Teori Terus, Praktik Nyatanya Seperti Apa?

 [ Ramadhan @ Radio II]

Hari senin, 17/Sep/07 giliran on air di CitraPro3 News Channel, wah 1 jam waktunya! Saya bener-bener nyiapin materi dengan baik, sampai bikin kutipan ayat, mind-map dan menyiapkan buku-2 terkait!


Tema yang diberikan ke saya “Berlatih sabar di bulan ramadhan” sesampai di bangunan studio, saya merasa lega karena melihat ada sebuah musolah yang cukup besar di halaman depan! Beda sekali dengan di radio sebelumnya yang tempat sholatnya hanya berukuran 2X1 meter! 


Setelah masuk diruang resepsionis saya dijemput seorang lelaki berjenggot yang mempersilahkan masuk ke studio siaran. Wah di sini ada aktivisnya, saya semakin tenang [ maklum karena sama-2 berjenggot :) ]. 


Memasuki ruangan studio semakin tenang karena penyiarnya juga berkerudung, meski berjelana jins, alhamdulillah mendingan daripada yang pertama!


Jam tayangpun mulai! Saya jadi agak grogi ketika mbak tika sang penyiar membuka acara yang diberi tajuk “kenduri ramadhan” pasalnya dia telah menyiapkan materi dengan baik, dan memberi intro acara dengan mengutip beberapa hadis dan artikel [mungkin dari internet], wah… kayaknya lebih seru ini! 


Dialog pun berjalan dengan baik, banyak sekali pertanyaan yang diberikan ke saya, yang membuat saya agak melenceng dalam pembahasan. Satu pertanyaan masuk, satu sms masuk, bisa saya jawab dengan baik. Penelpon berikutnya benar-benar membuat saya sedikit kecut!


Langsung saja, Bisa enggak itu dikurangi EH..EH…nya [tanpa saya sadari dalam berdialog saya sering mengeluarkan kata-2 tersebut] sudah lebih dari seratus saya hitung… [saya udah lupa, dia ngomong apa, saya sudah agak buyar konsetrasi… kalo nggak salah penelpon namanya pak Amir]!” baru kali ini saya dikritik dengan keras di Radio lagi  !


“…. SUDAHLAH, nggak usah banyak teori, praktiknya yang nyata seperti apa sabar itu dalam kehidupan!!!” Ups pertanyaan menohok sekali, kenapa pak amir ini marah-2, apa ada yang menyinggung dirinya perkataan saya!


Saya lihat penyiar didepan saya juga sedikit terkejut, entah dengan pertanyaan itu atau dengan muka saya yang memerah… menahan emosi!


Saya cuman berpikir orang ini mungkin nggak dengerin materi dari awal, wong jelas-jelas sudah saya sebutkan kalo definisi sabar itu banyak, zuhud, iffah, qonaah, itu juga wujud sabar dalam kehidupan sehari-hari… dan juga jawaban pertanyaan pertama yang kebetulan dari guru yang meminta saran bagaimana agar tidak mudaj marah di kelas di saat bulan ramadhan! 


Wah kalo yang saya jelaskan tadi bukan aplikasi langsung, lha terus apa ya, wong saya juga nyebutin gimana tips dari Rasulullah saw bagaimana mengendalikan nafsu marah ketika menyerang kita! Nah itu apa bukan praktis!


Hampir saya saya ngomong, praktiknya ya sekarang ini pak saya lagi nahan emosi saya … kaerna bapak ngritik saya dengan keras di radio di dengering orang sak malang raya, dan saya berusaha tenang! Trus saya juga mau ngomong, kalo bapak udah nggak sabar ngederin saya pindah aja ke channel lain! Bereskan! Nah itu juga praktik nyata sabar!


Wah benar-benar pengalaman baru! Seumur-umur saya ngisi pengajian atau menjadi trainer pelatihan dan juga ngajar di kelas, baru kali ini ada orang seperti itu!


Tapi akhirnya saya tersenyum, saya benar-2 diuji dengan materi yang saya bawakan, REAL TIME! Ya, memang sekarang jamannya realtime, jadi pembuktian omonganpun juga harus real time! Bukan begitu saudara?!

Tidak ada komentar:

Terima kasih sudah membaca tulisan "Jangan Bicara Teori Terus, Praktik Nyatanya Seperti Apa?"!
Jika Anda punya kritik, saran, masukan atau pertanyaan silahkan tinggalkan pesan Anda melalui kolom komentar di bawah ini.