Article

BUKU BEST SELLER vs ANTI MAREKETING

Beberapa saat yang lalu saya melihat status salah satu temen di FB, yang intinya buku-buku yang antologi yang ditulisnya termasuk Best Seller. Setelah saya tanya berapa yang sudah terjual kurang lebih sudah 300 eksemplar. 

Setelah itu saya jadi teringat sebuah buku yang saya lupa penulisnya, tetapi judul bukunya cukup menggelitik: BEST SELLER! 

Isi dari buku tersebut secara ringkas begini. 

BEST SELLER yang dulunya adalah STEMPEL buat buku-buku yang memang benar-benar laris dan banyak pembelinya sekarang berubah fungsi menjadi sebuah MARKETING TOOL, alat pemasaran! 

Pasalnya adalah, TIDAK ADA kesepatakan resmi apalagi aturan baku, berapa banyak buku yang terjual yang bisa dikatakan BEST SELLER, karenanya maka setiap penerbit punya parameter dan ukuran sendiri-sendiri untuk mengklaim seberapa pantas sebuah buku disebut BEST SELLER. Ada yang tiga ratus eksemplar dikatakan best seller, ada yang 1000 eks, ada yang 3000 eks, dst. 

Tentu semua itu tujuannya satu: MENDONGKRAK PEMASARAN.
Iyalah, mana ada penerbit yang mau rugi? 

Jika kondisinya begitu, yang menjadi pertanyaan adalah: 

Apakah ada buku-buku yang BENAR-BENAR BEST SELLER?
Jawabnya ADA! 

Cuman masalahnya ada beberapa dan mungkin banyak buku yang MEMANG BENAR-BENAR BEST SELLER tetapi TIDAK PERNAH DISTEMPEL BEST SELLER di sampulnya. 

Mau tahu buku itu? 

Sebut saja buku TUNTUNAN SHALAT LENGKAP, terbitan Diponegoro, sudah naik cetah puluhan kali. Buku FIQH SUNNAH SAYYID SABIQ juga dicetak puluhan kali. KAMUS INGGRIS INDONESIA HASAN SADILY DAN JOHN ECHOLS, sudah dicetak puluhan kali. Buku belajar membaca Al Quran dengan metode Iqro dst, sekali lagi nggak ada stempel BEST SELLER-nya. Dan itu semua belum dihitung berapa puluh kali buku itu diBAJAK.
Inilah uniknya! 

Ada buku-buku yang TIDAK diBRANDING secara masif bahkan terkesan biasa-biasa saja pola pemasarannya tetapi mencatat penjualan yang lumayan banyak, dan bahkan bisa dikatakan TIMELESS (dapat melintasi batas-batas waktu )
Inilah yang disebut ANTI MARKETING. 

Dan anti marketing sendiripun sebenarnya juga SATU JENIS MARKETING TOOL.
Saya, jadi ingat dengan Pak EWA Tukang KOMPOR, menulis yang suka ngirimin buku-buku gratis kepada orang yang memintanya. 

Kalo disisi itung-itungan bisa dikatakan rugi, wong ngirim buku-buku tulisannya gratis
Tapi disisi lain, orang jadi kenal siapa itu EWA, apalagi yang tulisan-tulisan beliau memang banyak bertebaran di dunia maya maupun non maya jadi KLOP sudah! 

Suatu saat orang yang pernah dikirimin buku pasti akan cepat mengenali jika mungkin suatu saat melihat tulisan beliau muncul di media nasional atau dimana saja! 

Tak kenal maka tak sayang, mungkin begitu kata pepatah! 

Efek ekonomisnya? 

Silahkan tanya beliau, karena saya belum pernah tanya.. hahahahaha 

Btw, kok sampe kemari bahasanya? 

Yuk kembali ke buku BEST SELLER tadi! 

Nah dari paparan singkat itu (dan juga dari buku tersebut) maka sekarang adalah kembali ke penulis masing-masing, bagaimana memandang STEMPEL BEST SELLER bagi sebuah karya. 

Saya, secara pribadi, saat ini, TIDAK TERLALU Tertarik dengan istilah Best Seller. Bukan saya anti, bukan apalagi jika suatu saat saya nulis buku dan dan dikatakan sok gak butuh duit, bukan! Tetapi bagi saya Best Seller sebuah karya harusnya diikuti dengan parameter lainnya! 

Apa itu? 

Integritas! 

Bagi saya kualitas sebuah buku yang best seller, harusnya diikuti dengan kualitas dan produktifitas dari penulisnya. Melihatnya ya tentu saja dari tulisan-tulisannya yang tersebar di media masa. Atau dari banyaknya karya yang dia buat. 

Jadi, menurut saya BEST SELLER sesungguhnya bukan SEKALI lalu MATI. 

Kenapa? 

Karena best seller bagi saya HANYALAH SEBUAH DAMPAK dari proses pematangan kualitas seseorang. Sehingga kalo best seller Cuma sekali kemudian hilang, artinya penulis/orang itu gagal membangun kualitas dirinya. 

Begitukah? 

Monggo dishare pendapat anda? 


































Tidak ada komentar:

Terima kasih sudah membaca tulisan "BUKU BEST SELLER vs ANTI MAREKETING"!
Jika Anda punya kritik, saran, masukan atau pertanyaan silahkan tinggalkan pesan Anda melalui kolom komentar di bawah ini.