Article

Motivasi Menulis: Terkenal, Antara Dampak dan Tujuan

Kemarin saya terlibat diskusi kecil dengan seorang temen di FB yang membuat status yang intinya untuk menjadi penulis yang terkenal maka jangan pantang menyerah. 

Dari diskusi kecil itu saya jadi teringat dengan sebuah diskusi di sebuah komunitas dimana saya terilbat di sana. Saat itu saya mengusulkan agar mereka untuk menyebarkan karya-karya mereka di internet bahkan kalo perlu digratiskan. 

Saya sudah menduga kalo ide saya itu mendapat reaksi yang beragam, dan yang paling kentara saya lihat adalah penolakan terhadap ide itu. Tentu saya paham, karena saya tahu juga bahwa penolakan mereka karena tidak memahami apa yang saya sampaikan dengan benar dan belum paham tentang strategi internet marketing. 

Tetapi yang mungkin sedikit saya agak sayangkan adalah keberatan mereka itu adalah ketakutan naskah dan karyanya dibajak oleh orang lain. Saya kadang berpikir, apa sih tujuan kita menulis? 

Ingin terkenal? Atau Dapat uang? 

Ya, siapa sih yang nggak ingin itu, dan tidak ada yang salah. Bahkan kalau kita sering mengikuti pelatihan pelatihan motivasi, hal-hal semacam itu adalah WAJIB ditanamkan dalam setiap orang. 

Benar, setiap orang harus punya impian dan tujuan dalam beraktivitas. Itupun tidak salah. Tetapi kalo ingin terkenal dan dapat uang dijadikan TUJUAN dalam menulis, bagi saya pribadi sungguh sayang. 

Lantas seperti apa harusnya tujuan menulis? 

Saya suka komentar salah satu sahabat FB saya, Pak Agustus Sani Nugroho dalam komennya di postingan saya kemarin: BEST SELLER vs ANTI MARKETING 

Bukankah tulisan sejatinya adalah sebuah media komunikasi (antara penulis dan pembacanya) dan di dalam tulisannya akan ada pesan, makna yg tersurat dan tersirat yang ingin disampaikan penulisnya? 

So, bagi saya Best Seller atau tidak sesungguhnya gak terlalu penting. Mungkin lebih penting bagaimana buku itu berhasil menyampaikan pesan2 tadipada para pembacanya dan apakah setelah itu pembacanya akan mendapatkan nilai positif dari apa yang dibacanya? Tentu saja, semakin banyak dibaca orang dan semakin luas penyebarannya akan semakin baik pula. :)
Saya suka sekali dengan kutipan itu, dan bagi saya memang begitulah seharusnya tujuan kita menulis, ingin menyampaikan pesan positif kepada pembaca. 

Dalam tinjauan yang lebih transeden (byuh bahasanya hehehe) rugi deh kalo tujuan menulis kita hanya dibatasi pada TERKENAL dan UANG, tidak timeless (melintas batas waktu), dan terlebih lagi sangsat sayang kalo aktivitas menulis kita hanya dinilai sampai batas umur kita di dunia, sedang ketika kelak kita di akhirat nggak ada nilainya sama sekali.
Sayangkan? 

Jadi? 

Yuk, luruskan niat menulis kita untuk berbagi kebaikan dan mudah-mudahan menulis kita bisa jadi salah satu sarana kita untuk mendekatkan diri pada pencipta kita, Allah SWT.
Anda punya pendapat lain? 

Monggo dishare. 

Mohon maaf. 

Selamat beaktivitas

















Tidak ada komentar:

Terima kasih sudah membaca tulisan "Motivasi Menulis: Terkenal, Antara Dampak dan Tujuan"!
Jika Anda punya kritik, saran, masukan atau pertanyaan silahkan tinggalkan pesan Anda melalui kolom komentar di bawah ini.