Article

To Live and Die [TLAD] @ SMANELA # 11 : Tragedi [Tas] Kresek

Karena musim hujan salah seorang siswa 2 Sos-1, sebut saja Wawa, kehujanan sehingga tasnya basah kuyup, padahal banyak buku yang harus dibawa sementara nggak punya ban serep alias tas cadangan maka dengan terpaksa dia membawa tas kresek hitam besar ke sekolah.
Mulanya, teman-temannya menganggap kalo Wawa mau slamatan, soalnya bawa tas kresek ke sekolah.
”Asyik-asyik, wawa ultah…” seru Ismail yang menjuluki dirinya Black Fantasy, tetapi sama Pak Karyadi Guru Olahragara dikatakan Black Origin alias Black Betulan .
”Ayo, Wa… buka dong…!” teriak yang lainnya.
Tentu saja si Wawa keki berat melihat antusiasme temen-temennya. Tetapi demi tidak mengecewakan temen-temennya yang sudah terlanjut kecele maka diberikan saja bungkusan kresek besar itu,
”Nih… Makan… !” jawabnya sambil menyerahkan kresek yang dibawanya.
”Oiiii, Wawaa ultah……!” teriak Ismail pada temen-temennya. Sontak semua pada ngerubutin.
”Buka yuuukkk…”
”Kruasak…kruasak…Bret..bret..bret… bunyi tas kresek dirobek.
”Lho? Kok buku?” teriak yang lain kecewa
”Walah Wawa… pesi—pesi (bohong)…”
”Lho siapa yang pesi?”
”Lha ini? Kok Buku pelajaran?”
”Emang aku bilang itu isinya makananan? Enggak Khan? Si Black aja yang semego (kelaparan)” jawab Wawa
****
Singkat cerita pelajaran pertama sudah dimulai.”Krosak..krosek…” bunyi tas kresek memecahkan keheningan.
”Ada apa, sih berisik ?” tanya Bu Guru PMP (PKN kalo sekarang). Anak-anak cuman mesem-mesem sambil liat Wawa yang membuka tas kreseknya tanpa rasa berdosa. ”Kenapa sih kamu kok bawa kresek ke kelas?”
”Tas saya basah Bu Kemarin kehujanan…” jawab Wawa.
*****
Jam keempat…
”Krosak..krosek…” bunyi tas kresek memecahkan keheningan.
”Siapa itu mainan?” tanya guru Akuntansi, yang berlogat seperti orang Batak. Anak-anak gak berani menjawab, soalnya guru yang satu ini rada-rada galak, jadi diam saja sambil nahan ketawa. ”Kok gak ada yang ngaku?” tanya gurunya lagi dengan nada meninggi
”Saya Pak, tas saya basah kemarin kehujanan…” jawab Wawa.
*****
Jam terakhir…
”Krosak..krosek…” bunyi tas kresek memecahkan keheningan.
”Wah, kok ada bunyi ayam mau mengeram telur ini?” tanya guru Bahasa Indonesia yang orangnya rada lucu..
Anak-anak ketawa… sambil menyebut ”Wawa , Pak.. mau menetas…”
”Kenapa kamu Wa? Emang bertelur disitu…?” tanya Pak Guru
”He-eh iyya Pak Maaf, tas saya basah kemarin kehujanan…” jawab Wawa rada-rada malu.
******
Keesokan harinya, jam pertama….
”Krosak..krosek…” bunyi tas kresek datang dari berbagai penjuru kelas, terutama saat jam pelajaran hendak dimulai.
”Eh apa-apaan kalian ini, kok Pada bawa tas kresek semua…” tanya guru Matematika, guru kesayangan si Irvan.
”Takut kehujanan Pak, jadi tasnya dilapisin kresek…” jawab seorang siswa sekenanya.
”Iya, Pak… kemarin punya Wawa kehujanan, jadi bawa kresek ke sekolah, nah daripada punya kita kehujanan, ya mending bawa kresek…”
Pak Guru Matematikan yang rambutnya sudah putih dan konon pernah mengajar di Malaysia tahun 1970-an itu segera mencubit si anak yang ngasih jawaban sekenanya tadi.
”Awas, ya kalo besok diulangi lagi…..” ancam Pak Guru.
******
Dua jam berikutnya.
”Krosak..krosek…” bunyi tas kresek datang dari berbagai penjuru kelas, ketika pelajaran Sejarah di mulai.
Bu Guru sejarah yang cakep dan suaranya pelan itu agak terkejut dengan banyaknya suara kresek di seantero kelas, ”Lho kalian sedang ada kegiatan apa kok bawa kresek semua?”
”Jaga-jaga kalo hujan Bu, kemarin tas Wawa kehujanan.. dan basah, khan lebih baik sedia hujan sebelum payung… eh maksud saya mending diajar Bu Kesi dari pada pak Muyoto…” jawab Black Fantasi sekenanya.
Bu Guru cemberut aja mendengar jawaban si Black.
******
Jam terakhir,
”Krosak..krosek…” bunyi tas kresek datang dari berbagai penjuru kelas, ketika pelajaran Ekonomi di mulai.
”Lho kalian ini mau jualan tah, kok pada bawa kresek segala?” tanya Pak Guru Ekonomi.
”Ya, Pak Jualan muka… !” jawab murid yang dipanggil PM sekenanya.
”Iya, mukamu kalo dijual laku lho di pasar comboran… (pasar loak di Kota Malang)”kata pak guru. ”Besok jangan jualan lagi..ya..!”
”Ya, Pak.. Siap.. tapi kalo hujan ya tetep bawa kresek pak daripada tasnya basah…”
******
Hari berikutnya, ketua kelas 2-Sos-1 dan ketua 2 Sos-2 yang letaknya berdekatan dipanggil ke kantor. Setelah kembali ke kelas masing-masing mereka mengungumkan kalo kedua kelas tersebut di Skors dengan berjemur di lapangan basket yang letaknya di dekat kelas mereka. Pelanggaran yang dilakukan adalah mengganggu ketertiban kelas dengan membawa tas kresek secara masal!
Wah, padahal tidak ada kesepakatan dengan anak kelas sebelah, cuman pas istirahat cerita-cerita aja, eh kok malah niru… capek deh…!
******

PS:
Demikianlah diceritakan sebagian berdasar cerita sebenarnya 20 tahun yang lalu, dengan penambahan disana-sini. Mohon maaf bagi yang namanya kesebut, bukan ada unsur kesengajaan, tetapi hanyalah sekedar ilustrasi yang sesungguhnya. Hehehe

Tidak ada komentar:

Terima kasih sudah membaca tulisan "To Live and Die [TLAD] @ SMANELA # 11 : Tragedi [Tas] Kresek"!
Jika Anda punya kritik, saran, masukan atau pertanyaan silahkan tinggalkan pesan Anda melalui kolom komentar di bawah ini.