Article

Tadabbur: Makar Allah

 Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya. (Al Anfal : 30)

Saudara sekalian, salah satu yang membedakan antara orang-orang yang beriman dan yang tidak dalam melihat semua kejadian yang terjadi di sekelilingnya adalah: bahwa semua yang terjadi itu adalah kehendak Allah semata hal ini dapat bisa kita lihat dalam Surat Ali Imran ayat 190 -191:

[190]. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, [191] (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) : “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

Saudara sekalian, jika kita melihat di media massa, baik cetak maupun eletronik, tentang banyaknya skandal dan betapa carut marutnya negeri ini dikelola, tentu sebagian dari kita bertanya-tanya:
Mengapa ini bisa terjadi?
Mengapa negeri ini seolah tidak lepas dari permasalahan, dari bencana fisik seperti tsunami dan gempa yang di padang, hingga skandal century, KPK, dan yang terakhir tentang markus pajak?

Saudara sekalian, jika kita adalah ulil albab (orang-orang yang berakal) benar-benar mentadaburi (memikirkan dan merenungkan) semua kejadian itu tentu kita akan berkata sebagaimana yang terdapat diujung ayat 191 surat Ali Imran di atas: Rabbana Maa Khalaqta haadzaa baathiila.. (: “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, )

Artinya apa?
Ini adalah tabzdir rabbani (penyingkapan dari Allah) bahwa negeri ini telah banyak dilakukan penyimpangan-penyimpanan dan satu persatu Allah membukanya. Jadi sebagai orang yang beriman jangan semata-mata kita melihat sosok Susno Duaji, Gayus Tambunan, dll, tetapi jika kita melihat dengan bashirah (mata bathin) maka kita akan menyadari bahwa itu semua karena Allah semata.

Mengapa demikian?

Saya yakin anda sudah paham, bahwa tidak ada sesuatupun yang ada di dunia ini bisa terjadi kecuali atas izin Allah semata, sebagaimana yang terdapat dalam doa al ma’tsurat yang sering kita baca baik pagi maupun petang.

Bismillaahil-ladzii laa yadhurru ma’asmihi syai-un fil-ardhi walaa fis-samaa i
wahuwas-samii’ul ‘aliim 
(Dengan nama Allah, yang bersama nama-Nya tidak celaka sesuatupun yang ada di bumi dan di langit. Dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui

Maknanya kurang lebih, tidak ada sesuatupun di dunia ini yang akan membuat kita celaka, kecuali dengan izin-Nya, begitu juga sebaliknya, tidak ada sesuatupun yang mendatangkan manfaat bagi kita kecuali dengan izin-Nya pula.

Nah, saudara sekalian, kita dari segala kejadian itu kita mendapatkan hikmah, betapa segala sesuatu yang selama ini tersimpan rapat dan tidak semua orang tahu, maka atas kehendak Allah hal itu bisa terbongkar dan terkuak. Pasti orang-orang yang zhalim senantiasa menyembunyikan kedzalimannya, mereka mencoba menipu rakyat, dan mengelabuhi masyarakat, tetapi ternyata makar meraka disingkap oleh Allah, satu persatu. Mereka mengira apa yang telah mereka lakukan dan perbuat selama ini aman-aman saja, mereka lupa bahwa Allah Maha Awas, Maha Teliti dan Maha Penyingkap Tabdzir.:

Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya. (Al Anfal : 30)

Oleh karenanya, sebagai orang yang beriman tidaklah merasa takjub dan terheran heran jika suatu saat dan beberapa saat lagi Allah akan menyibak tabir-tabir kedzaliman orang-orang yang dzalim kepada hamba-hamba-Nya.

Akan tetapi sungguh sayang sekali, hanya sedikit dari hamba-hamba Allah yang faham dan mau memahami bahwa ini adalah tadzkirah (peringatan) dari Allah, sehingga mereka mencoba menafikkan semua itu ada kaitannya dengan kehendak Allah. Dan yang lebih parah lagi mereka seolah-olah lupa dan mungkin sudah dibuat lupa oleh Allah bahwa hanya dengan kembali pada aturan Allahlah semua permasalahan akan terselesaikan. Dengan arogan mereka berkata, kalau karena saya/kami maka nasib bangsa ini akan begini dan begitu… Naudzubillahi mindzalik sungguh ini hanyalah pekataan orang-orang yang telah lalai kepada Allah.

Lantas bagaimana kita harus bersikap?

Dalam surat Ali Imran di atas Allah memberikan contoh bagaimana seharusnya ulil albab itu bersikap, yaitu mereka menyadari bahwa semua itu adalah ayat-ayat Allah yang tidak sia-sia belaka, dan yang selanjutnya mereka berdoa sebagaimana ayat di atas:

Rabbana Maa Khalaqta haadzaa baathiila subhaanaka faqinaa adzaabannaar (: “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. )

Semoga Allah memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita agar senantiasa menjadi ulil albab, dan melindungi kita dari adzab-Nya yang pedih.

Mudahn-mudahan bermanfaat.

Astagfirulullahal adhiim

Wallahu’alam bis showab

Tidak ada komentar:

Terima kasih sudah membaca tulisan "Tadabbur: Makar Allah"!
Jika Anda punya kritik, saran, masukan atau pertanyaan silahkan tinggalkan pesan Anda melalui kolom komentar di bawah ini.