Article

Nad@MU # 15: Berubah !

 Musim pemasaran telah tiba, tentu saja menjadi acara wajib untuk pegawai belajar cara presentasi, secara semua kebagian kue tart buat presentasi di daerah operasional masing-masing (kok kayak PJKA ya).

Untuk memberi kesan yang cukup baik (alias menciptakan image) tentu saja masing-masing kita akan membuat icon yang bakal diingat dengan indah oleh para peserta yang diberi presentasi (susah amat sih ngomongnya anak SMA napa singkat). Demikian juga kami yang berusaha untuk menciptakan image sendiri-sendiri (bisa dibilang tebar pesona dikit-dikit).

Kalo aku sendiri sih lebih suka menggunakan cara berpikir rasional yang akan menyambungkan kepada kebutuhan mereka akan produk (ih..pemasaran banget sih ) jadi kesan yang aku bayangkan bakal tertinggal dalam ingatan mereka adalah produk yang kutawarkan itu berkelas (dalam artian berkelas bukan dinilai secara materi tetapi secara akal).

Tapi ada juga sih yang membuat iconnya lebih simple yaitu dengan menambah atau mengganti nama mereka. Sebut saja Mr. Don begitu kami memanggilnya , karena tergolong memiliki nama sangat singkat untuk disebut maka Mr. Don selalu menambah namanya menjadi beberapa kata (secara namanya cuman satu kata “Hardono”). Karena itu beliau menambah namanya menjadi Abdullah Bin Abdul Kadir Hardono dst dach nggak inget.

Nah perkaranya adalah, efek samping dari nama palsunya itu sering membuat kami yang di front office agak kelabakan ketika ada yang mencari dengan panggilan Pak Dul. Pikir selintas nggak ada yang punya nama Pak Dul, untungnya ada juga yang inget nama embel-embelnya itu setelah mengingatnya seratus kali (weleh banyak amat ya).

Tetapi bukan saja Mr. Don yang memberi embel-embel nama, yang lebih ekstrim lagi adalah yang kurang puas dengan namanya yaitu Mr. Bondan Irawan. Karena tidak begitu puas dengan nama Bondannya itu dia sering mengganti namanya menjadi Wahyu Irawan.

Efeknya adalah ketika sedang presentasi ada yang hendak bertanya dan memanggil namanya Pak Wahyu…Pak Wahyu… Karena lupa telah mengganti namanya menjadi Wahyu Irawan, dia asyik aja cuek walaupun ada yang memanggilnya. Baru ketika yang memanggil berteriak dia baru sadar kalo yang dipanggil itu dia. Hwaaa… kalo ini sih double o seven palsu, soalnya nggak pinter nyamar lupa melulu.

sumbanga cerita dari Fitri

Tidak ada komentar:

Terima kasih sudah membaca tulisan "Nad@MU # 15: Berubah !"!
Jika Anda punya kritik, saran, masukan atau pertanyaan silahkan tinggalkan pesan Anda melalui kolom komentar di bawah ini.