Article

Tantangan Pengembangan Perangkat Lunak Berbahasa Indonesia

 Wah, jangan tanya terus dong. Kamu kan bisa bahasa Inggris. Tekan saja F1 (untuk memunculkan menu Help), kalau tidak tahu!” kata teman saya saat melihat saya terbengong-bengong di depan layar komputer.

 Kalimat tesebut — meskipun telah diucapkan beberapa tahun yang lalu — selalu terngiang-ngiang dalam benak saya setiap kali mendapatkan ‘masalah’ dengan program komputer yang sedang saya pakai. Dan nasihat tersebut ternyata cukup manjur bagi saya. Hampir semua program komputer yang saya kuasai saat ini banyak yang saya pelajari secara mandiri (otodidak) dengan bantuan tombol F1 atau dengan membuka langsung menu Help. Keuntungan lain dari memanfaatkan tombol F1 tersebut saya juga banyak menghemat biaya untuk mempelajari sebuah program komputer, paling tidak untuk mengurangi biaya beli buku dan biaya kursus.selanjutnya

Dulu saya sering berpikir, seandainya orang Indonesia ini pada pinter bahasa Inggris, pasti deh jumlah penduduk kita yang ‘buta komputer’ alias ‘gatek’ atau gagap teknologi tidak sebanyak saat ini. Itu dulu ketika saya baru pertama kali mengenal komputer. Tetapi setelah saya tahu bahwa ternyata program komputer yang sering saya pakai juga diterbitkan dalam berbagai macam bahasa di dunia, bahkan dengan menggunakan huruf yang sesuai dengan bahasa tersebut. Akhirnya saya berangan-angan sekaligus bertanya-tanya, kapan ya bahasa kita ini juga digunakan dalam program-progam komputer yang sudah populer? Jika program semacam ini ada pastilah orang Indonesia tidak ‘takut dan ngeri’ belajar komputer. Sekedar informasi saja, banyak orang yang sudah enggan belajar komputer karena mereka ‘alergi’ (baca: tidak bisa) dengan bahasa Inggris

Meskipun bukan hanya saya saja yang berpikiran demikian. Tetapi saya tidak mengetahui mengapa para produsen perangkat lunak (software) — terutama yang besar dan mempunyai program yang populer di masyarakat — tidak juga mengeluarkan perangkat lunak mereka dalam versi bahasa Indonesia. Memang pernah saya baca ada perusahaan raksasa perangkat lunak yang mulai membuatnya, tetapi sampai saat ini toh program tersebut belum beredar juga di pasaran. selengkapnya

Saya tidak tahu persis alasan mereka, tetapi ada dua alasan utama yang menurut saya bisa menjawabnya:

Pertama, Saya yakin sangat mudah sekali bagi perusahaan besar untuk mengeluarkan versi bahasa Indonesia dari perangkat lunak yang mereka produksi. Tetapi permasalahan utamanya adalah, mereka sangat takut sekali produk mereka akan dibajak habis-habisan oleh orang kita. Jangankan yang menerbitkan versi bahasa Indonesia, yang International version-pun (bahasa Inggris) sudah habis dibajak. Dan jujur saja sebagian besar perangkat lunak yang beredar di negara ini adalah hasil bajakan.

Kedua, kalaupun versi bahasa Indonesia itu ada dan diedarkan di pasaran, yang dikhawatirkan adalah para konsumen tidak mampu membeli biaya lisensi untuk perangkat lunak tersebut, apalagi jika harus memakai standar dolar. Sebagai gambaran saja, sebuah perangkat lunak untuk desain grafis yang banyak dipakai oleh dunia percetakan kita, dari pabriknya sana dihargai sekitar USD 600 (sekitar Rp. 5,7 juta, dengan 1 USD = Rp. 9500,-) Siapa mau beli dengan harga bandrol seperti itu untuk satu program saja? Dan ingat harga itu sama dengan harga seperangkat komputer dengan spesifikasi perangkat keras (hardware) versi terbaru!

Mungkin dua alasan utama itu yang menyebabkan para pengusaha besar di bidang perangkat lunak enggan berinvestasi membuat perangkat lunak versi Indonesia. Memang itu bukan salah dari pihak produsen, tetapi juga bukan sepenuhnya kesalahan dari pihak konsumen/pemakai. Tetapi yang pasti dua alasan tersebut akan bisa terselesaikan jika taraf kehidupan masyarakat kita meningkat dengan baik, sehingga mempunyai daya beli sesuai dengan yang diharapkan para produsen.

Tidak ada komentar:

Terima kasih sudah membaca tulisan "Tantangan Pengembangan Perangkat Lunak Berbahasa Indonesia"!
Jika Anda punya kritik, saran, masukan atau pertanyaan silahkan tinggalkan pesan Anda melalui kolom komentar di bawah ini.