Article

Apakah Butuh Waktu Begitu Lama?

It’s all about non-fiction masterpiece!

*** Mungkin ada di antara anda yang mempunyai pendapat yang sama dengan saya***

Setiap kali saya membaca/mendapatkan informasi tentang berapa lama dan bagaimana sebuah buku non-fiksi yang fenomenal  yang begitu terkenal dan menjadi pembicaraan dan menyedot perhatian khalayak untuk waktu yang cukup lama — disusun (saya lebih suka menggunakan kata disusun daripada dikarang). 

Saya jadi tercenung dan sedikit gamang dan bahkan terkadang “ngeri” untuk “terjun” di dunia tulis-menulis non fiksi! (Sekedar catatan: katageori yang paling mudah untuk mengelompokkan sebuah karya non-fiksi sebagai terkenal adalah: buku tersebut best-seller dan atau biasanya mempunyai pengaruh yang cukup besar dan cukup lama dalam bidang yang sesuai dengan tema buku tersebut!)

Ada beberapa contoh buku yang cukup terkenal yang perlu kita tahu berapa lama buku-buku tersebut harus berdiam diri di “rahim” sang penyusun sebelum benar-benar lahir dan menyedot perhatian dunia (bagi yang sudah tahu, maaf mengulang-ulang, bagi yang belum ya. Anggap saja sekilat info!):

1. The Seven Habits of Highly Effective People (SHHEP) — Stephen R. Covey

2. Emotional Intelligence (EI) — Daniel Goleman

3. The Roadless Travel (RT) — M. Scott Peck

4. The Pschology of Winning (PW) (Buku dan kaset)– Dennis Waitley

5. Emotional Spiritual Qoutions (ESQ) — Ary Ginanjar

6. Keruntuhan/Kebohongan Teori Evolusi — Harun Yahya

…. dll

Dari informasi yang saya dapatkan sebelum buku-buku tersebut muncul seperti yang bisa kita baca saat ini, ternyata harus melalui tahapan yang lama sekali — bahkan terlalu lama menurut saya. 

Sebut saja buku pertama SHHEP, sebelum covey menentukan 7 rumus (prinsip-prinsip pembentuk karakter) yang cukup mendapat perhatian dunia — terutama dalam bidang pengembangan SDM — 

Ternyata dia harus melakukan penelitian referensi mulai dari masuskrip-manuskrip kuno, kitab-kitab suci sampai buku-buku self-help kontemporer, selanjutnya melakukan uji coba prinsip-prinsip tadi terhadap dirinya dan akhirnya di tuangkan dalam desertasi doktornya dan lahirnya buku tesebut. Tahu nggak membutuhkan waktu sekitar 20 tahun!

Hal yang sama juga dilakukan oleh Daniel Goleman dengan EI-nya, konon dia mulai mengumpulkan bahan-bahan yang di EI semenjak dia menjadi mahasiswa dan wartawan pada awal tahun 1980-an dan baru pertengahan tahun 90-an buku EI muncul dan mendapat perhatian dunia!

Buku ketiga yang pernah menduduki tangga best-seller di AS sono, juga nggak jauh beda, bedanya cuman buku RT disusun berdasarkan pengalaman konseling Peck sebagai seorang psikiater selama bertahun-tahun

Sedangkan buku ke empat adalah hasil penelitian dan pengalaman hidup Waitley selama bertahun-tahun juga! (Catatan: Buku-buku tersebut terjual ratusan ribu sampai jutaan eksemplar dalam bahasa aslinya!)

ESQ? 

Yap, meski dengan menyesal saya katakan buku tersebut hanya pindahan dari buku terkenal yang sudah ada — habis kalo baca buku ESQ seperti mengulang buku covey, goleman, dan cooper (Executive EQ) plus inovasi ary ginanjar sendiri (yang innovasi ini yang bikin saya salut!) yang diramu jadi satu! ternyata juga harus melalui proses sedikitnya 5 tahun!

Terakhir, karya harun yahya yang cukup fenomenal yang sempat mengantarkan dirinya ke penjara, ternyata juga disusun lebih dari dua tahun kerja keras dan mengorbankan tidak sedikit dana yang dia punyai (konon dia juga harus rela tidur sehari tidak lebih dari 3 jam untuk mempelajari kelemahan teori evolusi dan mencari rujukan yang bisa mematahkan kelemahan-kelemahan tesebut!)

Tidak hanya di abad modern ini, ternyata karya-karya fenomenal dan masterpice para ulama kita juga harus mendekam lama juga sebelum nongol : sebut saja Ushul Fiqh Imam Syafii, Ihya Ulumuddinya Al Ghazali, Fizhilallir Qur’annya Sayyid Qutb, Al Azharnya HAMKA dst,.. dst…

Sekedar tambahan, biasanya buku-buku fenomenal tersebut akan segera diikuti buku-buku wannabe yang ingin mengekor ketenaran buku pertamanya tapi ternyata biasanya gagal. Lihat saja begitu EI menjadi perhatian dunia, maka muncullah buku-buku seperti: mendidik dan meningkatkan EI anak, dst,dst … buku-buku wannabe ini biasanya disusun dalam waktu yang tidak selama buku yang akan ditirunya.

Akhirnya, kesimpulan sementara saya untuk saat ini adalah : untuk bisa bikin buku nonfiksi yang fenomenal perlu waktu lama!

Nah, yang ingin saya tanyakan pada anggota milis di sini, benarkan demikian.. atau anda punya pendapat lain?

Saya tunggu komentarnya — terutama bagi yang sudah banyak nulis non fiksi, bagi dong ilmunya!

***HMC***

(yang lagi suntuk belajar untuk nulis dan konsen di bidang non fiksi)

*PS:

tulisan ini sekedar untuk pemanas dan memanas-manasi member milis ini —–terutama beberapa orang yang beberapa saat yang lalu memposting tentang kemungkinan lebih meng-hidupkan seksi non fiksi di tubuh FLP!— dan juga sekaligus latihan nulis bagi saya)

**PPS:

sebetulnya saya agak ngeri memposting sesuatu yang berbau non fiksi di milis ini, habis saya punya kesan kalo penggemar non fiksi di milis ini mendapat tanggapan yang dingiin sekali (sekali lagi ini hanya kesan saya lho… boleh koq nggak setuju)

(saya inget deh, saya dapet email — kalo ngak salah dari salah satu pengurus FLP pusat yang sempet “menjewer saya” ketika mencoba mengusik tentang non fiksi beberapa waktu yang lalu.

Aduh, sedih deh wong tujuan saya gabung milis ini ingin belajar nulis eh, malah dimarahin dan disuruh unjuk gigi dengan karya-karya saya :=(( 

Gimana mau unjuk gigi, wong baru belajar, ajari dulu dong! entar, tak unjukin gigi saya…:))

Juga inget pertama kali mas Romi_sw – yang masih suka hidden kalo online – gabung milis ini dan melontarkan tentang kekurang sreg-an beliau tentang fiksi, (saya yakin beliau salah omong– eh salah tulis) 

langsung deh kebanjiran “email taujih” dijaprinya, trus ketika beliau melontarkan ide,  open dokumen, juga dapet tanggapan yang dingiiiin banget (kayak dinginnya kota malang di malam hari sepertii saat ini : ))

Aduh, udah deh komplennya, entar kebanjiran “emel taujih” :-) 

**PPPS: moderator email saya jangan dibanned ya, setelah posting tulisan nyebelin ini 8-))

**PPPPPS: pernah saya posting di milis FLP sekitar oktober 2004:))

**PPPPPS: selesai koq PS-nya :) )

Tidak ada komentar:

Terima kasih sudah membaca tulisan "Apakah Butuh Waktu Begitu Lama?"!
Jika Anda punya kritik, saran, masukan atau pertanyaan silahkan tinggalkan pesan Anda melalui kolom komentar di bawah ini.