Yang terhormat Bapak Kepala Kemenag Kabupaten Malang, Ibu Kepala MTSN 3 Malang, para undangan yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, para wali murid, serta anak-anak yang saat ini diwisuda yang kami cintai.
Pertama-tama, saya juga memohon maaf kepada para wali murid lainnya karena saya berdiri di sini diminta untuk mewakili panjengan semua.
Selanjutnya, sebagai perwakilan walimurid saya mohon keikhlasan kepada bapak, ibu guru dan ustaz ustazah, untuk berkenan memaafkan kesalahan putra putri kami jika selama mereka menuntut ilmu di sini melakukan hal-hal yang kurang berkenan bagi panjengan semua, semoga dengan dibukanya pintu maaf, ilmu yang telah panjengan ajarkan menjadi amal jariyah dan membawa keberkahan putra-putri kami dalam menempuh tahapan kehidupan selanjutnya.
Anak-anak yang kami banggakan, sebentar lagi kalian akan menjadi alumni MTSN 3 Malang. Meski demikian, hubungan kalian dengan MTSN 3 Malang, para bapak dan ibu guru, serta ustaz dan ustazah tidak pernah berakhir setelah diwisuda. Ingatlah, tidak ada yang namanya mantan guru atau mantan ustaz. Selamanya, mereka adalah guru kalian, agar ilmu yang telah kalian peroleh menjadi semakin berkah, maka janganlah lupa minta kepada Allah SWT kebaikan bagi bapak/ibu guru, dan ustaz/ustadzah dalam doa-doa kalian.
Kali ini, izinkan saya bertanya kepada para wisudawan.
Apakah kalian bangga telah belajar di Matsaneti?
Anak-anak apakah kalian bangga menjadi keluarha besar Matsaneti?
Dan apakah kalian akan bangga menjadi alumni Matsaneti?
Bapak ibu guru dan hadirin sekalian, kebanggaan mereka menjadi keluarga besar MTSN 3 Malang/mastaneti harus tetap dilanjutkan dan dijaga. Salah satu cara untuk memelihara kebanggaan ini adalah dengan membentuk ikatan alumni yang kuat, tidak hanya bagi lulusan tahun ini, tetapi juga bagi lulusan sebelumnya dan setelah mereka. Dan bahkan dijadikan buatlah database alumni matsaneti, dimana mereka belajar setelah MTSN, kuliah, atau berkarir. Saya saya yakin manfaatnya sangat besar baik bagi alumni maupun bagi MTSN sendiri.
Ijinkan saya berbagi sedikit cerita:
Ketika putri pertama saya, yang juga alumni MTSN 3 Malang, ingin kuliah di al Azhar Mesir, kami harus mencari informasi kesana kemari, bahkan akhirnya mondok di bojonegoro sana untuk persiapan ke Azhar, ketika dinyatakan lulus tes di Al Azhar, lagi lagi kami harus mencari informasi kesana sini, bagaimana berangkatnya, apa saja persyaratan yang harus disiapkan, berapa biaya keberangkatan, bagaimana tempat tinggal disana, hingga berapa biaya hidup bulanan yang harus disiapkan.
Singkat cerita, ketika sampai di Cairo sana, ternyata bertemu dengan alumni MTsN 3 Malang, yang lulus sekitar 3 atau 4 tahun di atas Nadia, dan nggeleteknya lagi, temennya ini tinggalnya di Ngamarto belakang stasiun lawang. Andai kami tahu ada alumni MTSN 3 Malang yang lebih dulu ke Al Azhar Kairo, pasti lebih “menghemat” kami dalam mencari informasi. Bisa jadi kejadian ini bukan hanya dialami anak saya, tetapi juga dialami alumni lain dengan kasus dan situasi yang berbeda. Tentu akan sangat memudahkan bagi alumni jika Matsaneti punya database keberadaan alumninya.
Dari sisi kelembagaan, saat ini MTsN sesuai visi dan tuntutan zaman, MTSN harus terus berkembang baik dari segi kualitas maupun sarana prasarananya, dan untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan pendanaan yang besar, sementara dari Negara saja tidak akan pernah mencukupi, oleh karenanya dibutuhkan peran serta pemangku kepentingan untuk mendukung visi misi itu.
Bapak/ibu hadirin, alumni MTSN 3 Malang, ini tersebar di banyak lembaga pendidikan terbaik tidak hanya di Malang Raya tetapi juga di kota lain dan kelak mereka ini saya yakin menjadi orang-orang terbaik dibidang mereka masing-masing. Mengapa tidak terpikirkan untuk mengajak para alumni ini untuk berkontribusi apapun yang mereka bisa untuk mewujudkan visi misi ini?
Beberapa waktu lalu, saya bertemu direktur Pasca Sarjana Universitas Islam Internasional Darul Lughah Waddah (UII Dalwa) Pasuruan. Beliau bercerita bagaimana pondok Dalwa ini bisa berkembang begitu besar meskipun sang pengasuhnya dikenal tidak pernah mau menerima bantuan materi dari pemerintah, bahkan biaya bulanan pondok reguler cukup 600-700 ribuan dan sudah mendapatkan konsumsi 3 kali sehari.
Rahasianya tidak lain adalah peran serta alumni Dalwa yang tersebar diberbagai kota di Indonesia, dimana mereka ini berpatisipasi ikut membesarkan almamaternya. Seperti dengan memberikan iuran sukarela bagi alumni yang bersedia sebesar minimal 10.000, (sepuluh ribu) perbulan.
Hal yang sama tidak hanya terjadi pada Dalwa, tetapi juga pada pondok-pondok besar di nusantara ini, dimana mereka ini berkembang semakin pesat karena ikatan alumninya yang begitu kuat.
Lantas bagaimana mengikat para alumni ini dengan almamaternya?
Kalau dipondok-pondok besar setahu kami minimal ada dua even dalam setahun, yaitu Haul dan ketika Haflatul Imtihan (atau semacam wisuda), dimana pada even tersebut ada majelis ilmu dan silaturahim dan perayaan rasa syukur oleh para santri, wali santri , dewan guru dan stake holder di lingkungan pesantren.
Di MTsN pun bisa seperti itu pada saat milad dan momen wisuda seperti ini, dengan menghadirkan alumni, atau pada even even lainnya.
Jika itu dilakukan maka kami berharap MTSN bisa lebih cepat mewujudkan visi dan misinya, karena diluar pesantern belum ada yang melibatkan alumninya untuk berkontribusi.
Kalau di tingkat Universita, setahu saya sudah ada yang membuat terobosan seperti ini, seperti Unair yang Punya PUSPAS untuk mewadahi wakaf tunai dari masyarakat, kalau di ITS Kampusnya Pak Arwi, di websitenya ada fitur Alumni dan Donasi Dana Abadi yang digunakan untuk Tri Darma Pendidikan yang terakir saya lihat sudah terkumpul sekitar 97 miliar Rupiah.
Itulah sekedar harapan kami terhadap MTSN dan Alumninya. Kami harapkan para alumni senantiasa menanti panggilan berkhidmat di Matsaneti.
Sebelum saya tutup saya ingin mengajak wisudawan untuk mengucapkan yel-yel berikut. Kalau saya bilang:
Berkhidmat untuk Matsaneti : Siappp!
Alumni Matsaneti: Yeees!
Silaturrohmi: Yeess!
Langsung diikuti dengan tepuk tangan yang meriah…
***************************
Berkhidmat untuk Matsaneti : Siappp!
Alumni Matsaneti: Yeees!
Silaturrohmi: Yeess!
Langsung diikuti dengan tepuk tangan yang meriah…
Demikian yang bisa saya sampaikan. Mohon maaf jika ada hal yang kurang berkenan.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Tidak ada komentar: