Article

Pesan Ustadz Faris Kepada Guru

Kegiatan Halal Bihalal Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar Kecamatan Blimbing di Masjid Ar Ridho pada Kamis, 4 Mei 2023 menjadi sebuah momen yang sangat bermakna bagi guru dan pegawai SD se-Kecamatan Blimbing. Acara tersebut diselenggarakan sebagai bentuk silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan antar sesama guru dan tenaga kependidikan di wilayah tersebut.

Acara tersebut dihadiri oleh lebih dari 1000 guru dan pegawai SD yang berada di Kecamatan Blimbing. Selain silaturahmi dan berbuka puasa bersama, kegiatan tersebut juga menampilkan tausyiah dari KH. Dr. Faris Khoirul Anam, Lc, M.HI, yang membahas mengenai tingkatan manusia dan pentingnya akhlaq yang baik.

Dalam tausyiahnya, Ustaz Faris memaparkan pemikiran dari Syaikh Muttawali Asy Syarawi tentang tiga tingkatan manusia,

(1) Orang yang hidup untuk dirinya sendiri, 

(2) Orang yang hidup untuk keluarganya, 

(3) Orang yang hidup untuk keluarga dan kepentingan umat. 

Setiap orang yang ingin naik ke tingkat yang lebih tinggi akan menghadapi ujian, dan untuk itu diperlukan akhlaq yang baik.

Ustaz Faris juga mengungkapkan bahwa profesi guru dapat diniatkan tidak hanya pada tingkatan nomor dua, yaitu hidup untuk keluarga, tetapi juga bisa mencapai tingkat nomor tiga, yaitu hidup untuk keluarga dan kepentingan umat. 

Jika seorang guru ingin mencapai tingkat ketiga tersebut, beliau mengutip nasihat dari KH Syamsul Arifin, bahwa ada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh para pengajar, seperti guru dan ustadz.

KH Syamsul Arifin menyatakan bahwa untuk menjadi pengajar yang baik, 

Pertama, seseorang harus selalu menata niat yang benar.   Niat yang benar itu terdiri dari dua hal, yaitu mengajar harus diniatkan untuk menyebarkan ilmu (Nashrul Ilmi), membantu hamba Allah untuk memahami ilmu.

Dalam konteks seorang guru, terutama pada tingkat SD, tugasnya adalah membantu anak-anak dari hamba Allah, yaitu para murid, untuk bisa membaca, menulis, dan berhitung. Keberkahan pahala jariyah yang didapatkan sangat besar, selama murid tersebut hidup dan mengamalkan ilmunya, maka guru akan mendapatkan keberkahan juga.

Kedua, jika seorang guru mendapatkan upah atau gaji, maka niatnya haruslah untuk memberi nafkah keluarga dan untuk hal-hal yang baik. 

Urutan kedua niat tersebut TIDAK BOLEH DIBALIK. 

Pendapat tersebut selaras dengan ungkapan KH Hasyim Ashari dalam kitabnya Ta’lim Mu’allim, dimana adab seorang guru terhadap ilmu adalah menyebarkannya.

Pada kesempatan tersebut, Ustaz Faris juga membagikan pengalaman pribadinya, ketika ditanya tentang pekerjaannya oleh Habib Muhammad Al Baqir Mauladdawilah, Ustaz Faris mengatakan bahwa pekerjaannya adalah Dosen. 

Namun, Habib Baqir mengatakan bahwa pekerjaan tersebut (Dosen) bukanlah pekerjaan, tetapi memang  tugas dia untuk menyebarkan ilmu Allah

Kemudian Habib Bagir memberikan nasihat dan amalan kepada Ustadz Faris agar dimudahkan rejekinya.

****



Tidak ada komentar:

Terima kasih sudah membaca tulisan "Pesan Ustadz Faris Kepada Guru"!
Jika Anda punya kritik, saran, masukan atau pertanyaan silahkan tinggalkan pesan Anda melalui kolom komentar di bawah ini.