Article

Inspirasi Memulai Usaha Kecil Menghasilkan (IMUKM): Perjalanan Membuka Kursus Bahasa Inggris

Ini perjalanan usaha membuka kursus bahasa inggris dari seorang pengusahaya yang punya akun di quora.. 

Saya kutipkan langsung  dari tulisannya di sini: 

Berapa modal awalmu membuka usaha dan bisakah kamu ceritakan kelangsungan usahamu saat ini?


Hingga kemudian, awal tahun 2021, sebuah percakapan kecil dengan keponakanku bernama Albab merubah hidupku begitu banyak. Dia adalah seorang Guru Matematika.

"Ba, kenapa jarang banget main?"

"Iya Lik, aku kan sibuk ngajar privat juga.."

"Emang albab ngajar privat?"

"Iya, lumayan banget lik, kalau cuma ngandelin gaji guru honorer nggak seberapa, untuk sewa kost di Jakarta aja mahal banget.

Satu anak per sesi 50.000. Bisa pegang berapa murid aja, lumayan banget nambah-nambah pemasukan. Aku pengen nabung buat biaya kuliah S2 ku tahun depan."

"Ih enak banget Baa.. Sayangnya lilik nggak punya skill ngajarMau ngajar bahasa Jepang, lik aja udah luntur semua ilmunya gatau kemana.. (fyi, aku pernah kuliah jurusan sastra Jepang). Dan nggak tau juga disini ada peminatnya atau nggak."

"Lik, lilik kan bisa ngelesin bahasa Inggris, Lilik kan pinter bahasa Inggrisnya, tinggal gali lagi aja, kan bisa otodidak. Jadi guru les nggak harus punya title asal lik punya kemampuan. Mulai aja dari ngelesin anak tetangga dulu, anak-anak kecil, gampang koq Lik mulainya..

Aku yang kaya gini (introver) aja bisa, masa iya Lilik ga bisa. Coba dehh.. Aku percaya Lik pasti bisa jadi tutor yang baik. Lilik kan friendly dan penyayang orangnya.."

Nggak tau kenapa kata-katanya sangat menginspirasi dan memotivasiku saat itu juga. Padahal aku tidak pernah terbersit ingin jadi guru, aku bahkan tidak yakin apa aku bisa ngajar atau tidak.

Cukup lama mempertimbangkan, karena aku minder, malu, ragu, khawatir bahwa aku tak cukup baik dan layak untuk ngajar Bahasa Inggris.

Tapi aku sendiri yakin bahwa aku cukup kompeten dalam bahasa Inggris. Karena saat kuliah sastra Jepang dulu, buku-buku pelajaran kami memakai subtitle bahasa Inggris.

Akhirnya, saat itu aku sedikit nekad, aku membuat brosur asal-asalan menerima jasa kursus bahasa Inggris yang ku promosikan lewat status whatsapp. Biayanya pun sangat murah, hanya 12.500/sesi. Total biaya 100.000 dengan 8 kali sesi per bulan (2 kali seminggu).

Aku masih ingat betul, bulan Maret 2021, aku mendapatkan murid pertamaku bernama Shafa. Anak seorang tetangga komplek yang baru masuk kelas 1 SD.

Hanya bermodalkan modul-modul dan materi yang aku cari dari internet, aku mulai memberikan les pertamaku pada Shafa. Aku menggunakan meja belajar anakku untuk mengajar.

Entah kenapa, aku menyukainya. Aku menemukan pedagogi ku sendiri. Aku menikmati mengajari seseorang. Ada kepuasan tersendiri ketika dia memahami apa yang aku sampaikan. Terlebih, aku memang penyuka anak-anak.

Kemudian, aku mendapatkan murid keduaku bernama Alfian. Anak seorang tetangga pemilik toko kelontong. Karakternya lumayan sulit, tapi itu membuatku semakin ingin belajar memahami psikologis anak-anak.

Kemudian aku mendapatkan murid ketigaku, bernama Affan. Yang tentunya dengan keunikan sendiri.

Setelah punya tiga murid, aku membeli bantalan yoga sebagai alas duduk dan beberapa meja belajar lipat. Aku membeli yang paling murah, harga 18 ribu/unit. Aku memanfaatkan whiteboard lama anakku yang sudah lama tergeletak di gudang berukuran 120x60cm.

Murid selanjutnya bernama Arin. Anak kelas 3 SMP. Seorang pluviophile. Introver yang sangat manis.

Murid ke lima ku bernama Rafly. Anak kelas 3 SMP juga. Introver tampan, yang juga seorang wibu garis keras.

Aku semakin mendalami bahasa Inggris dan belajar pendekatan pada anak-anak. Justru karena mengajar aku jadi semakin ingin banyak belajar. Beruntungnya, bahasa Inggris adalah subject yang bisa kita kuasai secara otodidak jika kita sudah paham dasar-dasarnya. Aku ingin bisa jadi guru yang kompeten.

.

Lebaran tahun 2021, aku menyerahkan semua uang hasil mengajarku pada Mama. Sangat bahagia karena setelah sekian lama aku bisa memberikan Mama uang lagi hasil keringatku sendiri. Bukan hasil mando dari suami. Huhu

Aku juga memohon restu beliau untuk membuka usaha les bahasa Inggrisku dengan serius. Dengan menggunakan nama beliau, Fadhilah. Nama favoritku.

Fadhilah English Club aka FEC.

Walaupun orang-orang bilang nggak nyambung dan nggak komersil, tapi aku terlalu menyukai Mama, dan ingin menjadikan nama Mama sebagai tempat usahaku.

.

.

Make a long story short, setelah lebaran, tepatnya bulan Juli 2021, aku mulai tekun mempromosikan jasa les bahasa Inggrisku.

Dari mulut ke mulut, makin banyak anak yang mendaftar. Aku membagi jadwal berdasarkan kelasnya. Aku mencari banyak materi dan mempelajari metode-metode pembelajaran bahasa Inggris yang efektif untuk anak-anak.

Walaupun hanya dengan biaya 100 ribu per anak, lumayan kan jika aku bisa mempunyai minimal 10 murid. Apalagi, ini adalah usaha dengan passive income.

Aku menambah jumlah meja dan bantalan yoga. Aku menyulap ruang tamu menjadi ruang les yang nyaman untuk anak-anak.



Agustus 2021, aku semakin serius menjalani usahaku. Aku menggunakan promosi potongan biaya 10% selama 6 bulan untuk member jika membawa teman.

Muridku semakin banyak, aku mulai membeli perlengkapan ATK dan keperluanku mengajar. Aku bahkan membeli printer untuk memudahkanku mencetak modul dan soal-soal latihan. Aku memperhatikan hal-hal kecil untuk menjadikan FEC tempat les Bahasa Inggris yang layak.

Aku mulai galau ketika meja lipat murahan yang ku beli kakinya mulai rapuh dan lepas. Sangat membuat anak tidak nyaman belajar.

Saat itu aku benar-benar berdoa pada Tuhan agar aku diberikan rezeki untuk membeli kursi lipat. Qadarullah, beberapa hari kemudian, temanku mengajak arisan kecil-kecilan yang namanya dikocok di awal dan aku mendapatkan urutan pertama. Alhamdulillaah..

Uang langsung di tangan dan aku bisa membeli 10 unit kursi lipat.

***



selengkapnya silahkan baca tautan di tulisan --> ...Berapa modal awalmu membuka usaha dan bisakah kamu ceritakan kelangsungan usahamu saat ini?



Tidak ada komentar:

Terima kasih sudah membaca tulisan "Inspirasi Memulai Usaha Kecil Menghasilkan (IMUKM): Perjalanan Membuka Kursus Bahasa Inggris "!
Jika Anda punya kritik, saran, masukan atau pertanyaan silahkan tinggalkan pesan Anda melalui kolom komentar di bawah ini.