Article

[In Memorian] Allah Kirim Malaikat-Nya #1

Beberapa waktu lalu, teman saya Dokter Rahadi Widodo, Sp.P – membagikan sebuah tulisan tentang mungkinnya seorang mengalami berbagai macam halusinasi pada saat pemulihan pasca operasi, dan segala macam halusinasi kemungkinan bisa terjadi.

Tulisan itu mengingatkan saya pada dua cerita yang berbeda. 

Pertama,  dari teman saya yang mendampingi ibunya di saat-saat kritis sebelum beliau meninggal.

Teman saya bercerita, saat menunggu ibunya sakit parah, ibunya pernah bilang bahwa banyak semut di kamar tempat dia dirawat, saking banyaknya temen saya diminta membersihkan semut semut tersebut. Padahal teman saya yakin sekali bahwa tidak ada semut seperti yang dilihat ibunya, dan ketika disampaikan ke ibunya bahwa tidak ada semut sama sekali, ibunya bersikeras bahwa semutnya masih ada.

Di lain waktu, sang ibu juga mengatakan bahwa ada anak kecil berkepala gundul yang bermain di dekat almari yang ada di ruang tempat dia dirawat. Sekali lagi teman saya menjelaskan bahwa tidak ada siapa-siapa disana.

Kedua, tentang cerita Hefie saat saya berkunjung ke rumahnya awal Desember 2017 lalu. Saat itu Hefie baru sekitar 10 hari kembali dari rumah sakit. Meski kondisinya belum fit benar dan harus duduk di kursi roda, dia menerima kami dengan penuh semangat dan ceria, bahkan sudah menyiapkan oleh-oleh “Wader Pixel” jika kami kembali pulang ke Malang. Maklum kami hanya mampir sebentar diantara agenda Wisata ke Jogja bersama teman-teman istri di MGMP Bahasa Inggris Kab. Malang.


Allah Kirim Malaikat-Nya, Even Death can't Do Us Apart, Bahkan Maut Takkan Memisahkan Kita
Suami Hefie Tercinta, Zaini Arifin Al Hafidz yang senantiasa mendampingi


Hefie cerita banyak hal, tentang seputar sakitnya, mulai dari terapi yang kini dijalani, bagaimana support teman temannya, hingga tentang cita-citanya untuk terus mengabdikan dirinya dengan membuat rumah tahfid.

Ada cerita yang membuat saya merinding mendengarkannya:


“Saat aku drop dalam kondisi tak berdaya.., aku melihat perawat di sebelah kiriku sedang memasang perlengkapan infus, sementara di samping kananku ada seorang perempuan berjubah dan berjilbab putih. Kamar itu dipenuhi orang-orang berdiri di depan ranjangku, seperti santri di pondok, mereka berjubah dan bersurban putih. Kemudian orang perempuan tadi, mengayunkan tangannya memberi perintah pada mereka yang berjubah sambil berkata, “Ayo dzikir, terus dzikir….”


****
Saya takjub sekali mendengar ceritanya. Beberapa waktu kemudian aku tanyakan hal ini ke seorang ustadz, beliau berkata bahwa bisa jadi itu adalah penjagaan dari Allah SWT kepada Hefie karena sehari-harinya dia selalu menderas hafalan quran-nya. Tidak hanya menjaga sang penghafal, bisa juga keberkahan Quran yang dihafal dan dibacanya juga menjaga keluarganya, begitu penjelasan sang ustadz kepada saya.

***
Lantas bagaimana kita yang belum hafal ayat quran ini? Mungkinkah mendapatkan keutamaan seperti itu?
Menurut saya, disitulah pentingnya doa.
Ya, jangan segan-segan untuk minta didoakan oleh lain, utamanya orang sholih dan juga jangan pelit mendoakan orang-orang yang sedang membutuhkan, saat sahabat kita sakit, mengalami kesulitan atau keperluan lainnya.

Doa untuk Hefie Setyarini di ICU, Doa untuk Hefie Setiarini RSUD Jogja
Sahabat Hefie Mendoakan di Luar ICU RSUD Yogga, 06-Februari-2018


Catatan


  • Mengapa Serial ini ditulis dilihat di  SINI
  • Daftar Naskah Sementara Bisa dilihat di  SINI

Untuk tulisan dengan label [In Memorian] saya khususkan untuk mengenang adik saya tercinta : Hefie Setyarini binti Achlan Al Hafizhah - yang meninggal dunia pada Hari Jumat, tanggal 09 Februari 2018  Jam 16.40 WIB (beberapa hari setelah hari ulang tahunnya yang ke 44 - Hefie lahir tanggal 30 januari 1974) - di Rumah Sakit RSUD Jogjakara (atau RSUD Wirosaban Jogja). Dia  meninggal setelah berjuang melawan penyakit kanker payudara yang dideritanya.


Beberapa tulisan adalah saya ambil dari tulisan orang lain yang tersebar di Facebook, Whatsapp atau media sosial lainnya, dengan tetap mencantumkan penulis aslinya. Jika penulis keberatan maka silahkan kontak saya melalui nomor telepon yang ada di blog ini atau melalui email : hmcahyo @ gmail. com - atau melalu akun facebook : https://www.facebook.com/hmcahyo


Terima kasih


Heri Mulyo Cahyo 

(Kakak kandung Hefie Setyarini)

Tidak ada komentar:

Terima kasih sudah membaca tulisan "[In Memorian] Allah Kirim Malaikat-Nya #1"!
Jika Anda punya kritik, saran, masukan atau pertanyaan silahkan tinggalkan pesan Anda melalui kolom komentar di bawah ini.