Instant (Automatic) Writing

Sepertinya baru kemarin saya rame-rame bersama teman-teman membuat grup untuk keroyokan menulis dan menerbitkannya menjadi buku...

dan rasanya baru kemarin juga..hampir tiap hari membuat tulisan yang diterbitkan di menu catatan akun facebook saya...

dan rasanya baru kemarin pula - gara-gara kegiatan itu saya sampai-sampai dalam sebuah acara di Islamic Book Fair di Malang dapat seritikat sebagai juri lomba yang di belakang nama saya ada gelar baru yang gak akan pernah didapatkan di bangku kuliah manapun, T-K-M (Tukang Kompor Menulis)

dan rasanya baru kemarin pula - ternyata sudah lebih dua tahun saya gak produktif untuk nulis "yang sekedar nulis" - hanya gegara menulis karena ngerjakan order buat memperbaiki tulisan orang lain..

saya pikir-pikir saya ini kok rada-rada aneh.. dulu sebelum punya komputer eh rajin nulis setiap hari selepas solat shunuh..minimal meluangkan waktu setengah sampai satu jam untuk menulis di buku tentang apa saja...

..
tetapi ketika sudah punya komputer Pentium 486 dengan OS Windows 3.11 eh malah saya gak produktif nulis gegara banyak mengetik terjemahan...

saya pikir-pikir aneh juga, sebelum punya ponsel pintar..banyak nulis di hape jadul Sony Erricson G50 yang hanya mampu menampung sekitar 800 karakter sehingga banyak sekali puisi-puisi pendek berbahasa inggris terpublikasikan dicatatan facebook... Dan anehnya hampir semua tulisan itu saya buat dan publikasikan saat di perjalanan atau saat "luang" di kantor atau saat lainnya...

justru aneh lagi..ketika sudah punya ponsel yang sudah disebut ponsel cerdas malah "mandul" dalam menulis... padahal dulunya beli ponsel itu agar produktif nulis...

namun alhamdulillah...sore ini saya terdasar setelah membuat sebuah tulisan yang mengomentari status teman... saya sadar kalo sayang sekali..hape yang sudah hampir sekarat ini tak difungsikan...

makanya..mumpung masih bisa dipakai..dan beberapa fitunyanya tidak berfungsi dan juga menurun kinerjanya..saya manfaatkan agar ponsel ini berakhir dengan khusnul khotimah..sebagaimana pendahulunya...

nah...akhirnya saya ambillah ponsel ini selepas isya untuk sekedar menulis apa saja yang ada dipikiran... sebagaimana wejangan guru saya pak EWA :

" Tuliskan apa yang ada di pikiran..bukan memikirkan apa yang akan dituliskan"

nah bagaimana menurut anda?