Article

Bahkan Mautpun Tak Kan Memisahkan Kita

Sebentar lagi kita bertemu bulan Rabiul Awwal atau kalau orang Jawa menyebutnya “Bulan Mulud”, Maulid, maksudnya mengacu pada kelahiran Rasululullah s.a.w. 

Nah pada bulan ini, adalah “waktu yang baik” bagi sebagian orang dan sebagian adat untuk melaksanakan pernikahan. Indikasinya mudah, biasanya kita akan mendapat banyak undangan yang mungkin mampir ke meja kerja atau rumah kita. Undangan itu bisa dari teman kantor, tetangga, teman pengajian dan seterusnya. 

Bicara soal pernikahan, saya teringat dengan sebuah lagu yang sering dinyanyikan temen sekamar saya waktu kuliah. Judulnya “Till Death Do Us Apart” yang maksudnya “ Hingga maut yang memisahkan kita”. Menusut dosen saya yang asli Amerika sana, kalimat tersebut tersebut merupakan kalimat yang skaral dan diucapkan kedua mempelai di depan altar ketika melakukan ikatan perkawinan. 

Tentu, bagi budaya tertentu kalimat tersebut begitu indah karena merupakan janji untuk selalu setia bersama hingga salah satu di antara mereka mati. Tetapi bagi saya pribadi kata-kata tersebut kurang memiliki ruh bagi sebuah perkawinan karena terbukti angka perceraian di barat (terutama Amerika) seperti yang banyak di beritakan di media online sudah mencapai tahapan yang mengkhawatirkan. Sungguh sebuah ironi bahwa janji itu tidak membawa dampak pengaruh apa-apa untuk menghindarkan perceraian. Yang menyedihkan lagi wabah kawin-cerai sudah melanda Indonesia dan sudah menjadi berita harian di media cetak dan elektronik. 

Sekian lama saya berpikir mengapa bisa demikian? 

Kemudian saya jadi teringat dengan sebuah kisah dimana Aisyah r.a menjadi cemburu ketika baginda Nabi s.a.w saat beliau mengatakan bahwa posisi Ibunda Khadijah r.a tak kan tergantikan oleh siapapun. Bahkan Rasulullah s.a.w sendiri sering mendengar bunyi terompah Khadijah r.a di surga sana. Ah, betapa besar cinta Rasulullah s.a.w kepada Khadijah r.a! 

Meski sudah meninggalpun beliau masih tetap mengingatnya dan mengatakan bahwa dia tak-kan tergantikan oleh siapapun. Hal inilah yang selalu saya jadikan musahabah bagi diri saya, terutama ketika mengingat kembali pernikahan kami yang baru 13 tahun. 

Apakah saya akan masih diingat oleh istri dan anak-anak saya ketika saya meninggal lebih dulu?

Alasan apakah yang membuat mereka akan tetap mengenang saya? 

Kembali ingatan saya menyusuri lembaran-lembaran kehidupan Khadijah al Kubra r.a. 

Saya menemukan jawabannya sekarang! 

Bukankan ketikan Khadijah r.a meninggal diikuti meninggalnya paman Beliau s.a.w para ulama sirah menyebutnya sebagai tahun-tahun kesedihan bagi Baginda s.a.w.? 

Ya karena kedua orang itulah yang banyak berkorban dengan segala yang mereka punya dengan penuh cinta untuk keberlangsungan dan keberhasilan dakwah Rasulullah s.a.w

Khadijah r.a adalah orang yang juga turut menderita ketika Rasulullah s.a.w mendapat begitu banyak cobaan. 

Bukankah Khadijah r.a pula yang selalu meneguhkan Rasulullah s.a.w ketika beliau bimbang?

Khadijahlah yang dengan sempurna telah menunjukkan kecintaannya kepada Rasulullah s.a.w!

Jika demikan, bukankan sudah sepantasnyalah Rasulullah s.a.w - yang juga seorang manusia biasa- memberikan “lebih banyak” cintanya kepada Khadijah r.a dibanding istrinya yang lain? 

Akhirnya, menjadi renungan saya pribadi, “Bisakah saya seperti Khadijah r.a bagi istri dan anak-anak saya yang berkorban dan menyintai mereka dengan sepenuh jiwa raga dalam menjalani kehidupan rumah tangga yang entah sampai kapan?

Akhirnya saya mengajak merenung kepada para suami, sudah layakkah kita dikenang sehingga sedemikian? 

Jika jawabannya YA, maka pantaslah kita mengucapkan, “Bahkan maut tak-kan memisahkan kita” kepada pasangan kita karena dengan demikian insya Allah kita akan bertemu dengan mereka di surga-Nya kelak.

 Aamiin 

**** 

PS: 

  • Pernah dikrim mengikuti lomba penulisan kolom ayah di majalah Ummi alhamdulillah belum beruntung  dan juga ditulis ulang dengan sedikit revisi dari blog lama hmcahyo.wordpress.com 
  • Gambar diambil dari Wikipedia

Tidak ada komentar:

Terima kasih sudah membaca tulisan "Bahkan Mautpun Tak Kan Memisahkan Kita"!
Jika Anda punya kritik, saran, masukan atau pertanyaan silahkan tinggalkan pesan Anda melalui kolom komentar di bawah ini.