Tempat pertama adalah di Kantor saya MAN Malang I, aslinya sih bukber di kantor tidak
terlalu menarik bagi saya karena toh yang bukber orang-orang yang tiap hari
ketemu, satu-satunya yang menarik bagi saya adalah acara pembagian THR setelah acara bukber wkwkwkwk. Karena emang sudah nge-fren dengan bendahara
keuangan di kantor maka sebelum acara bukber amplop THR sudah diberikan duluan
ke istri saya, sehingga begitu sholat maghrib segera mengambil jatah dan segera
menghabiskan untuk meluncur ke tempat kedua.
Di tempat kedua inilah yang saya suka, kedatangan saya disambut suka
cita dengan tuan rumah yang tak lain adalah guru internet marketing saya, Pak
Agus Setiawan “the realitor” - sayangnya perut sudah overload, sehingga saya
hanya mengambil cuma beberapa sendok mie dan 3 tusuk sate padahal menu-menu
lainnya begitu menggiurkan :D :D -
Asyiknya bukber di rumah Pak Agus adalah saya bisa bertemu temen-temen
dari komunitas Online Marketer Group [OMG] – baik yang sudah kenal maupun yang
belum dan baru kenal, dan yang lebih seru lagi saya dapat menambah jejering
pertemanan yang baru dan tentu saja peluang untuk mendapatkan rezeki dari
jejaring itu. Begitulah, malam itu saya
bertemu dengan Pak Burhanuddin guru senior di SMKN 4 (SMK Grafika) Malang yang setelah
ngobrol kesana kemari eh.. malah pengen belajar SEO sama saya. Sebenarnya agak
bagaimana begitu kalo belajar sama saya, pasalnya saya khan newbie dan lagian
omzet saya belum sebesar temen2 OMG lainnya.
Tapi
tetap saja saya merasa senang. Kemudian saya juga dikenalkan dengan Mas Edo,
yang sedang kebingungan menerbitkan buku dan menjualnya dan setelah ngomong
ngalur ngiduk juga akhirnya yang bersangkutan mau menghubungi saya lagi, kok ya
kebetulan om Nur Muhammadian mengirim SMS yang mengabarkan bahwa buku yang kami
kerjakan dengan komunitas FLP Malang sudah sampai di rumah beliau– ”Bukunya
sudah datang ... Excellent...” -
saya tunjukkan SMS itu pada Mas Edo, heheh.. entah karena itu dia percaya :D :D Eh iya saya juga ketemu warga PNBB juga, Mas
Hildan dan Mas Alix Wijaya.
Menjelang pulang, Pak Agus
baru sempat berbincang-bincang sama saya – sebelumnya sempat mau ketemuan tapi
jadwalnya gak pas terus. Beliau bilang kalau hendak menulis sebuah ebook yang
merupakan fondasi yang harus dipahami oleh mereka yang hendak belaajar
internet marketing (dan juga usaha lainnya). Inti dari ebook itu adalah bahwa
tidak ada jalan pintas dalam mencapai kesuksesan, selain itu bahwa latar
belakang pekerjaan seseorang tetap penting dan bermanfaat untuk terjun dibidang
internet marketing. Beliau mencontohkan murid beliau, Mas Purwadi ”berkah
mulia” yang sukses berjualan sepatu safety online, ternyata sebelum sukses
jualan sepatu, ternyata sudah mencoba beberapa usaha online, mulai jualan gula
aren dan lain-lain tetapi gagal. Nah jualan sepatu diilhami karena dia sudah 15
tahun bekerja industri yang membutuhkan sepatu safety. Begitulah akhirnya dia
mencoba jualan sepatu dan alhamdulillah dia berhasil, begitu juga dengan Mas
Ahadian yang juragan grosir tas laptop, sebelum jualan tas laptop ternyata dia
seorang yang pekerjaannya sebagai distributor Memory Card – yang biasa
digunakan untuk hape, kamera dan laptop, dari sana dia melihat peluang untuk
jualan tas laptop. Dan masih banyak lagi contohnya, termasuk bagaimana berdarah-darahnya
Pak Agus menjalani berbagai profesi, mulai jadi sales, MLM sampai jadi
paranormal.
Beliau ingin menulis buku
tersebut karena saat ini banyak ”penjahat seminar” begitu beliau mengistilahkan banyaknya
penyelanggara seminar yang menjual tips cepat kaya, kaya dengan berhutang,
mendadak punya banyak properti dan lain sebagainya. Beliau tetap berkeyakinan bahwa semua usaha
yang baik adalah yang dimulai dari kecil, yang keuangannya sehat terus
merangkak menjadi besar. Bukan dengan cara mengajari orang yang belum pernah
berusaha untuk berani berhutang dan mengambil resiko besar, termasuk juga
beliau mengkritik yang anjuran untuk lebih banyak bersedekah sementara tidak
diimbangi dengan giat berusaha, karena umumnya sangat sulit orang yang punya rezeki
yang pas-pasan untuk bisa bersedekah. Wong menghidupi dirinya saja belum bisa
istiiqomah.
Begitulah bincang-bincang
kami, beliau meminta saya untuk mencarikan siapa saja – terutama yang masih
usianya masih muda dan mau mengubah paradigma hidupnya untuk bisa berusaha --
sebagai penulis dari ebook tersebut, memang ada bayarannnya meski tidak
banyak , tetapi beliau berjanji akan memberikan pelajaran yang sangat penting
bagi anak-anak muda yang memang ingin berhasil seperti dirinya. Adakah
teman-teman yang mau? Silahkan inbox beliau.
Hal lain yang menarik yang
belia ungkapkan adalah: jangan pernah menunggu sempurna dan baik untuk berusah,
termasuk dalam menulis dan menerbitkan buku. Beliau bilang banyak buku (dan
juga ebook) yang isinya amburadul dan bahkan ngawur – toh tetap laku di pasar.
Yang paling prinsip adalah kerjakan dulu dan jadikan dulu bukunya, dicetak dan
dijual, ”ojo kakehan petingsing (jangan
terbelenggu aturan formal) harus seperti ini dan seperti itu sehingga tidak jadi mengambil tindakan dan
berusaha” begitu pesannya pada kami.
Ah, saya jadi ingat betapa
nasihat tersebut sangat mengena bagi kita – para penulis pemula ini. Karena
ketakutan akan banyak kritikan dan hal-hal yang tidak memberikan apresiasi atas
usaha kita, maka kita gagal memulai langkah awal kita untuk menulis dan
menerbitkan buku.
Ya, tulisan yang bagus memang
peting, tetapi menjadikan pikiran kita menjadi sebuah tulisan itu lebih penting
daripada menyimpannya saja di kepaala kita.
Apakah juga begitu menurut
anda?
Tidak ada komentar: