Article

ibsn: kita Pasti tTak Kan Mampu Menghitungnya!

manusia selalu mampu menghitung penderitaannya, tapi manusia tak akan sanggup menghitung nikmat Tuhannya
Minggu lalu, seorang teman saya yang juga trainer di departeman kesehatan, memberikan memaparkan sebuat slide presantasi pada pertemuan rutin kami.
Saya lupa judul presentasinya, tetapi ada yang perkataannya yang tidak saya lupa, kurang lebih seperti ini:
Kita jarang merasakan nikmat yang diberikan Allah kepada kita karena kita sering lupa mensyukuri nikmat-nikmat kecil yang kita terima tiap hari
hmmm… saya jadi sering tercenung mengingat kalimat itu, dan saya hanya bisa mengatakan:
Ya, benar! Kita jarang mensyukuri nikmat-nikmat kecil, yang sering kita anggap “taken for granted” (sudah biasa), jadinya kita lupa menysukurinya…”
Dari situ saat ini saya mulai belajar lagi untuk benar-benar mensyukuri apa yang telah dikaruniakan kepada saya!
Anda mau mencoba menghitung nikmat itu bersama saya?
Mari!
Tapi sebelumnya seharusnya kita bersyukur ketika kita menyadari bahwa kita kurang banyak bersyukur, karena sadar adalah pintu untuk mendapat hidayah, begitu kata teman saya yang lain.
Baiklah mari kita coba hitung sejak kita mulai membuka mata kita semenjak bangun tidur.
10 menit sejak bangun tidur
  • Alhamdulillah kita masih bisa tidur dengan nyenyak, sementara masih banyak orang yang harus menghabiskan malam-malamnya di emperan toko dan bahkan mungkin tidak bisa tidur nyenyak karena khawatir apakah masih bisa hidup lagi, atau tidak, begitulah seperti saduara kita di palestine.
  • Alhamdulillah kita masih bisa membuka mata kita, sementara mungkin ada orang lain yang sudah tidak bisa membuka mata lagi
  • Alhamdulillah kita masih diberi kesempatan hidup sehari lagi, artinya masih ada waktu untuk bertaubat dan memperbaiki diri
  • Alhamdulillah kita masih bisa beranjak dari tempat tidur, sementara di rumah sakit sana banyak orang yang bisa bangun tapi gak bisa beranjak dari tempat tidur
  • Ketika kita menoleh ke sebelah kita, akan terlihat anak-anak dan istri kita tidur pulas, Alhamdulillah mereka masih bersama kita, padahal di tempat lain ada saja keluarga yang harus terpisah antara istri dan suami, anak dan orang tua, dengan seribu sebabnya!
  • Ketika kita berjalan menuju kamar mandi untuk membasuh muka dengan air yang dingin, Alhamdulillah kita masih bisa menemukan air dan airnya masih bisa kita gunakan untuk membasuh muka kita dan berwudhu, sementara di jakarta banyak keluarga yang rumahnya tergenang air dan air menjadi barang yang paling tidak disukai. di tempat lain lagi, jangankan untuk membasuh muka, untuk minum saja mereka tak bisa mendapatkan, bahkan harus minum air kencing untuk bisa bertahan hidup, bukankah itu yang dialami saudara kita yang selamat dari musibah kapal karam beberapa waktu lalu?
  • Alhamdulillah kita bisa wudhu dan kemudian solat, sementara banyak di luar sana orang-orang yang sudah pada bangun, tapi tidak untuk mengingat Allah, mereka mungkin sudah sibuk dengan urusan dunianya, entah apasaja yang mereka kerjakan
  • Ketika kita sholat malam, berapapun rakaatnya, Alhamdulillah, Allah masih memberikan anugrah berupa kesadaran pada kita untuk bertemu dengan-Nya di waktu yang sunyi, untuk sekedar bermunajat dan mengutarakan keluh kesah hidup kita dan bersujud kepada-Nya. Sementara banyak orang lain mungkin masih terlelap dalam mimpi-mimpinya yang mungkin juga tidak indah
  • Ketika kita mendengar adzan subuh dan segera bergegas ke masjid untuk sholat jamaah. Alhamdulillah, kita diberi kesempatan untuk mendapatkan pahala jamaah sholat shubuh yang luar biasa itu, apalagi jika kita sempat solat sunnah dua rakaat sebelumnya. bukankah Rasulullah s.a.w bersabda bahwa orang munafik akan pergi merangkak-rangkak ke masjid untuk jamaah sholat subuh jika mereka mengetahui betapa besar pahala solat shubuh berjamaah
  • Ketika kita berjalan menuju masjid, kita lihat betapa indahnya bulan dan betapa segarnya udara pagi. Alhamdulillah kita masih bisa menikmati keindahan dan kesegaran pagi, semoga hari ini akan menjadi hari yang membawa keberkahan bagi kita
  • Ketika kita melangkah kaki ke masjid sambil berdzikir, betapa banyak kebaikan yang dicatat malaikat di buku amal kita
  • Ketika kita memasuki masjid dan bersalaman dengan jamaah di sana sambil tersenyum, bukankah kita telah bersedekah yang paling mudah dan mengungurkan dosa kita ketika tangan kita menjabat orang tesebut
  • teruskan……

10 menit Ketika berangkat kerja
  • Alhamdulillah kita masih kerja, sementara disana banyak saudara-sudara kita terkena PHK
  • Alhamdulillah hari ini kita bisa berangkat kerja, mungkin ada teman kita yang hari ini sakit atau berhalangan lainnya
  • Pas menyalakan motor, Alhamdulillah kita bisa pake motor, sementara ada yang harus berangkat kerja dengan bersepeda pancal dan bahkan jalan berkilo-kilo
  • Ketika di jalan, kita lihat ada tukang jual koran yang naik turun dari Bis dengan penuh resiko untuk mengejar setoran dengan taruhan nyawa, Alhamdulillah pekerjaan kita tidak seberesiko mereka dan mungkin penghasilan kita lebih banyak dari mereka meski mungkin pekerjaan kita lebih ringan
  • Ketika berhenti di lampu merah, kita lihat anak-anak kecil mengamen di antara mobil-mobil yang berhenti, alhamdulillah anak-anak kita masih bisa sekolah dan membawa uang saku atau bekal yang cukup
  • teruskan lagii ya..
Alhamdulillah saya bisa nulis ini, mudah-mudahan bisa mengingatkan teman-teman yang lain untuk lebih banyak bersyukur atas nikmat-nikmat yang selama ini kita anggap kecil.

Tidak ada komentar:

Terima kasih sudah membaca tulisan "ibsn: kita Pasti tTak Kan Mampu Menghitungnya!"!
Jika Anda punya kritik, saran, masukan atau pertanyaan silahkan tinggalkan pesan Anda melalui kolom komentar di bawah ini.