Article

IBSN: A Journey @ Election Day : Unlegitimate Governor

Selasa, 04/11/2008 – setelah melepas kakak ipar — yang hendak menunaikan ibadah haji — di Masjid At Taqwa Bojonegoro – saya dan istri kembali ke malang. Saat tiba di terminal Rajewesi Bojonegoro saya lihat jam 07.35 – kalau perjalanan lancar – insya Allah jam 13.00 sudah sampai di Lawang, dan saya masih bisa nyoblos :mrgreen:
Sepanjang perjalanan dari bojonegoro – lamongan – gresik – sidoarjo – pandaan – purwosari – sampai lawang – yang menjadi perhatian saya adalah Tempat pemungutan Suara – ya TPS yang letaknya di sepanjang jalan perjalanan saya menuju malang!
Saya cuma penasaran saja, apakah dengan diliburkannya hampir seluruh aktivitas akan membuat masyarakat berbondong-bondong ke TPS?
Nyatanya sepanjang perjalanan saya lihat banyak TPS yang lengang – bahkan ketika sampai mendekati kecamatan purowosari kabupaten pasuruan, saya melihat beberapa petugas TPS malah pada asyik duduk-duduk sambil menikmati rintik hujan yang mulai turun, saat itu saya lihat baru sekitar jam 11.00.
Suasana itu lengangnya TPS jelas berbeda dengan ketika saya 2 kali mengikuti pemilu jaman orde baru.. Masyarakat berbondong-bondong ke TPS, hampir semau kegiatan libur dan jalan-jalan tampak lengang. Beda dengan kemarin – penumpang bis dari bojonegoro – surabaya penuh! Begitu juga yang dari surabaya ke malang – sama saja! Mungkin mereka pada memanfaatkan hari kecepit untuk bepergian dan berlibur.
Alhamdulilah ketika duhur saya sudah sampai rumah – setelah mandi, sholat dan sekedar makan, saya ke TPS – di TPS 12 desa Turirejo tempat saya nyoblos hanya ada 2 orang yang menunggu giliran. Saya tanya TPS ditutup jam 13.00 dan saat itu sudah jam 12.30 – saya tanya ke petugas hanya 60% saja warga yang memanfaatkan hak pilihnya . Berarti ini sama dengan putaran pertama yang lalu.
Sekitar jam 14.00 saya ke TPS untuk menyaksikan hasil penghitungan suara – Pasangan Sukarwo – Syaifullah Yusuf (KARSA) menang cukup signifikan di TPS saya. Dari jumlah surat suara sekitar 500-an.. yang menggunakan hak pilih hanya sekitar 270-an orang… dan surat tidak sah 17 suara!
Saya sempat SMS dan telepon ke beberapa teman yang tinggal di lain desa.. pasangan Karsa banyak unggul daripada pasangan Khofifah – Mujiono (Kaji). Tetapi ketika saya tanya berapa pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya? Jawabannya sama.. sekitar 40% lebih..
Bagi saya sebenarnya tidak terlalu berharap ada perubahan yang signifikan siapapun pemenangnya – karena saya belum lihat komitmen kedua calon pada perubahan. apalagi ketika saya saksikan quick count di TV yang saat itu sedang mewawancarai Khofifah.. dia bilang akan mendukung mega jika dia menang nanti… wah ini bukan pemilihan pemimpin, ini pemilihan balas jasa saja
Yang jadi perhatian saya justru mengapa di tempat saya yang penduduknya mayoritas terdidik dan secara ekonomi adalah kalangan menengah – justru yang menang adalah GOLPUT?
Ya Golput yang menang – karena suaranya 40% lebih di banding perolehan kedua calon!
Dan fenomena ini adalah merata..
Pertanyaan berikutnya – apakah gubernur yang terpilih nanti adalah Gubernur yang memang legitimate? Artinya sebagian besar masyarakat menginginkan dirinya memimpin Jawa Timur!
Jawabannya tentu TIDAK!
Bagimana menurut anda?!

Solat duha dulu sebelum menjawab – kata Pak Husnun!

Tidak ada komentar:

Terima kasih sudah membaca tulisan "IBSN: A Journey @ Election Day : Unlegitimate Governor"!
Jika Anda punya kritik, saran, masukan atau pertanyaan silahkan tinggalkan pesan Anda melalui kolom komentar di bawah ini.