Article

Indonesia Membutuhkan Para Pahlawan: Dan Anda, Salah Satunya!

Ya, dengan melakukan kontribusi pada masyarakat atau lingkungan sekitar, aku merasa hidup ini ada tujuan. Hidup ini ada artinya. (Gola Gong)

Krisis ekonomi yang berkepanjangan dan tak kunjung tuntas, banyaknya bencana yang silih berganti menimpa negeri yang tercinta ini, serta kegagapan pemerintah mengatasi hal itu semua telah banyak menimbulkan rasa frustasi dan pesimisme bagi banyak orang. Lihatlah anak-anak muda yang putus sekolah yang lontang-lantung tidak tahu apa yang dikerjakan.
Lihatlah juga wajah-wajah mereka yang bermukim di kemah-kemah pengungsian akibat bencana yang menggerus harta milik mereka. 

Lihat juga mata anak-anak sekolah dan para calon sarjana yang hendak lulus dan tidak tahu harus kemana mereka setelah itu.

Dan masih banyak lagi penderitaan dan persoalan lain yang menyelimuti negeri ini.Frustasi dan pesimisme telah banyak memakan korban. 

Berapa kali kita dengar, baca dan lihat di media massa betapa ada pelajar yang frustasi dan akhirnya bunuh diri hanya karena tidak mampu membayar uang sekolah, juga seorang ibu yang tega membunuh anak-anaknya karena khawatir tidak bisa membahagiakan kehidupan mereka. Belum lagi dampak sosial berupa masalah kriminal akibat tekanan hidup yang berat dan seterusnya.

Jika hal ini berlangsung terus, kita tidak tahu akan seperti apa nasib bangsa ini, jika para pelajarnya saja harus bunuh diri ketika menghadapi ujian kehidupan.

Dan juga seorang ibu yang seharusnya menjadi teladan dan pendidik utama bagi anak-anaknya justru memberikan contoh keputus-asaan yang tragis kepada anak-anaknya. Akankan negeri ini bisa bertahan hidup?

Untuk itulah dibutuhkan para pahlawan yang bisa menyelamatkan kelangsungan hidup bangsa ini.

Pahlawan yang bagaimana?

Yang paling dibutuhkan adalah seorang pahlawan yang bisa meniupkan semangat, optimisme atau teladan bagi orang-orang yang sudah frustasi dan tidak sanggup menghadapi beratnya ujian kehidupan ini.

Pahlawan itu adalah mereka yang bisa menjadikan manusia-manusia yang sudah putus asa menjadi seorang Victor Frankl yang masih mampu bercita-cita dan mempunyai optimisme hidup meskipun pada saat yang sama dia sedang menjalani siksaan yang tak terperikan di dalam kamp konsentrasi yang dibagun oleh penjahat kemanusian Nazi.

Pahlawan itu adalah mereka yang bisa memberikan pemahaman kepada orang-orang di sekitarnya bahwa penderitaan yang dialaminya tidak lain adalah satu tahapan permainan untuk mencapai sebuah kemenangan, seperti itulah yang dilakukan oleh tokoh ayah kepada anaknya dalam Film Life is Beautiful.

Dan pahlawan itu ada di semua lapangan kehidupan. Pahlawan itu bisa seorang pelajar di sebuah dusun pedalaman yang hidupnya pas-pasan dan harus sering bolos sekolah hanya karena membantu orang tuanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya tetapi dia mempunyai prestasi yang bisa menembus batas-batas geografis dusunnya bahkan melampaui batasan geografis negaranya .

Pahlawan itu juga bisa seorang pedagang jamu keliling yang berusaha menghidupi keluarganya dan dia masih mau menabung dari sebagian kecil dari pendapatan hariannya hanya untuk bisa membantu saudaranya di desa agar bisa sekolah.

Juga disebut pahlawan itu bisa seorang ibu yang berhasil membesarkan anak-anaknya yang masih kecil dan berjumlah lebih dari enam orang sendirian karena sang suami telah wafat, dan semua anaknya bisa menamatkan pendidikan hingga mencapai jenjang sarjana. Pahlawan itu juga bisa seorang guru sekolah yang selalu memberikan bimbingan dan motivasi kepada para siswanya dan mengatakan bahwa masa depan masih menjanjikan beribu kemungkinan kehidupan yang lebih baik.

Pahlawan adalah mereka yang meyakini dan telah banyak mempelajari bahwa dalam setiap sejarah bangsa yang besar selalu diawali dengan beratnya ujian yang harus dilalui oleh bangsa tersebut sebelum memperoleh kemerdekaan, pembebasan atau tujuan (cita-cita) yang diidam-idamkan rakyatnya.

Dan seorang pahlawan adalah mereka yang meyakini bahwa untuk mencapai semua itu diperlukan orang-orang yang mau berkorban untuk memperjuangkan cita-cita bangsa tersebut.Untuk itu ada sebuah tantangan bagi semua anak bangsa ini untuk menjadi pahlawan dimanapun dan apapun yang dia lakukannya saat ini. Karena untuk menjadi pahlawan tidak mensyaratkan seseorang untuk menjadi orang yang dikenal dan mempunyai pengaruh luas di dalam masyarakatnya.

Sama sekali tidak! Karena untuk menjadi pahlawan sejati hanyalah mensyaratkan sebuah kesadaran bahwa sebelum melakukan perubahan besar yang ada di sekelilingnya maka pertama kali yang harus dia lakukan adalah melakukan perubahan terbesar yang ada dalam dirinya. Karena bagaiamana mungkin dia bisa merubah orang lain dan lingkungannya sebelum dia berhasil merubah dirinya.

Untuk itu ada sebuah perkataan para dai yang patut kita renungkan: Kalian tidak akan bisa memberi, kalau tidak mempunyai. Ya, kata-kata itu begitu tepat untuk menggambarkan kepada anda para calon pahlawan. Bagaimana mungkin anda akan membangkitkan semangat hidup orang lain jika anda sendiri tidak mempunyai semangat yang berlebih untuk mengahadapai kehidupan anda sendiri.

Oleh karena itu sebelum anda menerima tantangan untuk menjadi pahlawan anda perlu menyemaikan benih-benih yang mesti ada dalam jiwa setiap pahlwan:

1. Benih Visi Hidup:
Benih ini menjadi salah satu pondasi yang sangat kuat sekali bagi aktivitas anda. Karena visi adalah ibarat sebuah titik tujuan kemana anda hendak berpergian. Ketika anda gagal menemukan visi hidup anda dengan jelas, maka satu hal yang pasti anda akan tersesaat dalam mengarungi kehidupan ini.

Dan kalaupun anda telah merasa berjalan mencapai tujuan (meskipun tujuan itu belum jelas) maka suatu saat anda akan mudah kehabisan energi semangat di tengah perjalanan.Anda boleh mentukan tujuan hidup apapun yang anda kehendaki. Tetapi pastikan visi itu adalah suatu yang sangat besar dan bahkan lebih besar jika diukur dengan materi. Visi itu harus mampu membakar jiwa anda untuk mearihnya. Dan visi itu bisa memastikan anda tidak akan kehabisan energi, setiap saat anda kelelahan ketika mencapainya.

Tujuan itu bisa nampak sederhana bagi kebanyak orang, tetapi justru yang sederhana itulah yang bisa menghantarkan anda mencapainya.

Salah satu cara yang mudah untuk mengetahui visi anda saat ini adalah dengan membayangkan apa yang akan terjadi bila suatu saat anda meninggalkan dunia ini.
Jika anda seorang ibu: Kesan dan kenangan apakah yang ingin anda dengar dari anak-anak anda ketika anda meninggalkan mereka?

Jika anda seorang guru: Komentar apakah yang ingin anda dengar dari murid-murid yang pernah belajar bersama anda? dan seterusnya

Dengan cara membayangkan hal-hal yang sederhana seperti itu anda akan dapat menentukan visi hidup anda yang tak akan mudah membuat anda kehilangan energi di tengah jalan dan akan senantiasa membakar semangat anda untuk mencapainya serta tidak akan luntur menghadapi beratnya ujian.
Dengan suatu kalimat penutup, visi anda hendaklah sebuah tujuan yang berasal dari penghayatan bahwa manusia hidup di dunia untuk tujuan-tujuan yang jauh lebih besar dari dunia dan isinya!

2. Benih Paradigma Memandang Kehidupan:

Paradigma anda dalam memandang segala hal yang terjadi dalam kehidupan ini akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan hidup anda. Dan yang lebih penting lagi paradigma yang ada pada diri anda akan menentukan reaksi apa yang akan anda ambil dalam menghadapi persoalan.

Sebagai contoh jika anda mempunyai paradigma bahwa segala yang sedang anda alami terutama kesulitan dan kesusahan adalah berasal dari akibat perbuatan orang lain maka anda akan cenderung bereaksi untuk menyalahkan orang lain dan mencari kambing hitam atas segala hal buruk yang menimpa anda daripada melakukan instrospeksi atas segala perbuatan dan usaha yang telah anda lakukan.

Lalu bagaimana paradigma yang tepat bagi para pahlawan?

Saya ingin menyodorkan suatu paradigma yang menurut saya paling pas: Ada kebaikan yang dalam semua hal, ya ini adalah salah satu judul dari karya Harun Yahya , yang diilhami oleh Firman Allah dalam Alquran.

Paradigma ini mengajarkan pada kita untuk selalu optimis menghadapi ujian kehidupan, betapapun beratnya ujian itu. Paradigma inilah yang selalu tertancap dalam setiap pikiran orang-orang yang besar dalam sejarah kehidupan ini.

Coba saja lihat apa yang dikatakan Edison ketika berpuluh-puluh kali gagal melakukan percobaan membuat bola lampu, dengan tenang dia hanya mengatakan bahwa kegagalan itu hanyalah jalan lain untuk mencapai keberhasilannya.

Selain itu ada sebuah teladan yang sangat indah tentang paradigma bagi kita yang ingin menjadi pahlawan dalam membangkitkan semangat orang-orang yang putus asa, yaitu apa yang telah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW yang baru saja menyeru suatu kaum untuk mengikuti petunjuk Tuhan.

Bukannya mengikuti ajakan mulia sang Rasul SAW, kaum tersebut malah menghinakan dan mengusir dari kampungnya. Kejadian tersebut membuat malaikat Jibril a.s marah dan menawarkan untuk memusnahkan kaum tersebut, tapi Rasulullah SAW tidak hanya menolak tawaran yang sangat wajar tersebut tetapi justru mendoakan mereka yang telah menganiayanya agar suatu saat mereka dibukakan hatinya oleh Allh SWT.

Begitulah paradigma hidup para pahlawan, tidak ada yang buruk dari apapun yang dilaluinya sepanjang jalan mencapai tujuannya yang mulia.

3. Benih Belajar Optimisme:
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa para pahlawan adalah mereka yang senantiasa optimis menghadapi berbagai macam ujian dan tantangan kehidupan.

Tetapi mungkin banyak yang bertanya bagaimana menanamkan benih optimisme dalam jiwa dan merawatnya?

Sebelum menjawab pertanyaan itu anda harus ingat sebuah kata-kata hikmah yang menyatakan bahwa: Segala prilaku dan perbuatan kita adalah cerminan dari apa yang ada pada pikiran kita.

Ya, begitulah manusia, apa yang dominan dan memenuhi seluruh ruang pikirannya akan tampak pada perkataan, perbuatan dan bahasa tubuh lainnya.Oleh karena itu, jika anda mengisi pikiran anda dengan hal-hal yang berisi celaan, cacian dan segala hal yang negatif terhadap orang lain dan segala kondisi yang terjadi di sekeliling anda, maka pastikan bahwa prilaku anda akan senantiasa dikendalikan oleh hal-hal tersebut.

Pengisian pikiran itu bisa secara sadar atau tidak. Secara sadar bila anda membaca buku-buku atau melihat media massa (koran, televisi, dan lain-lain) yang berisi hal-hal negatif, baik isinya maupun cara pandang buku ataupun media tersebut yang cenderung melihat segala kejadian dari sisi buruk dan biasanya kebanyakan hanya mencari kambing hitam ketimbang memberikan solusi.

Atau secara tidak sadar, yaitu ketika anda berkumpul dengan orang-orang yang berprilaku merasa paling benar dengan pendapatnya dan mengkambing hitamkan orang lain atas segala kejadian yang menimpa masyarakat dan lingkungan anda, maka waspadalah dengan teman-teman seperti ini.Dengan demikian, kemampuan kita untuk mengendalikan informasi apa saja yang perlu ditelan jiwa kita sangat penting. Isilah pikiran anda dengan mempelajari perjuangan orang-orang yang telah berhasil mendarma baktikan hidupnya untuk kebaikan umat manusia. Renungkanlah perjalanan hidup mereka dan resapilah, selanjutnya bandingkan dengan keadaan anda, pasti anda akan merasa bahwa apa yang anda lakukan masih jauh lebih mudah dibanding mereka.

Bergaullah dengan orang-orang yang selalu postif dan optimis dalam memandang kehidupan, dan belajarlah kepada orang-orang yang telah memberikan solusi kehidupan bagi orang lain yang ada disekitar anda. Inilah cara yang efektif untuk memupuk benih-benih optimisme anda.

4. Benih Perhatian dan Tindakan Nyata:

Seorang pahlawan sejati adalah pahlawan yang membumi, yang kehadirannya dirasakan orang-orang yang membutuhkan pada saat yang tepat. Tidak peduli berapapun jumlah mereka yang menanti para pahlawan, tetapi apa yang diberikan oleh sang pahlawan adalah suatu hal yang membuat hidup mereka berbeda.

Para pahlawan adalah mereka yang peka atas apa yang terjadi di sekelilingnya. Mereka tahu apa yang dibutuhkan masyarakat dan lingkungan atas dirinya. Dan para pahlawan adalah mereka yang juga tahu seberapa besar kapasitas dirinya untuk menyelesaikan sebuah permasalahan.

Jika anda seorang guru, maka perhatian anda yang tulus pada murid anda adalah suatu hal yang luar biasa. Memang benar, anda tidak bisa memberikan perhatian pada semua murid yang ada di sekolah anda. Tetapi perhatian dan bantuan anda kepada mereka yang benar-benar membutuhkan sentuhan anda, walaupun itu hanya seorang saja dan anda berhasil membangkitkan semangat hidupnya, maka itu sungguh berarti bagi kehidupan ini secara keseluruhan, karena paling tidak orang tersebut sudah tidak menjadi beban bagi orang lain.

Perhatian itu bisa sekedar mendengarkan dengan tulus kesulitan hidup yang mereka alami.Selanjutnya para pahlawan adalah mereka yang gemar melakukan tindakan-tindakan nyata, walaupun itu terkadang sangat kecil.Jika anda seorang guru, setelah memberikan perhatian maka jiwa pahlawan anda akan berusaha memberikan solusi atau jika anda tidak mendapatkannya paling tidak anda membesarkan hatinya dengan berusaha mengihibur siswa anda dan membangkitkan harapannya.

Terkadang hal itu sudah lebih dari cukup.Untuk itu para pahlawan selalu berkeyakinan bahwa sekecil apapun kontribusi yang dia berikan dan berapapun orang yang tergugah dengan pemberiannya, masihlah tetap bermanfaat dari pada hanya mengeluh dan mecela serta mencari kambing hitam.

Para pahlawan adalah mereka yang sadar untuk berhenti mengatakan bahwa orang lain yang harus bertanggung jawab dan membenahi kondisi yang ada.Selain itu para pahlawan mempunyai sebuah prinsip bahwa ketika memberikan sesuatu pada mereka yang membutuhkan pada hakikatnya mereka menerima lebih banyak dari apa yang telah mereka berikan.

5. Benih Kesabaran, karena inilah sebaik-baik bekal.

Kesabaran dalam mencapai tujuan dan menjalani peran sebagai seorang pahlawan adalah hal yang tidak bisa ditawar. Karena perjalanan untuk mencapai tujuan terkadang panjang, banyak ujian dan sangat melelahkan. Para pahlawan juga menyadari bahwa terkadang usahanya untuk memberikan yang terbaik bagi orang-orang disekitarnya tidak dengan serta merta diterima dengan baik.

Tidak jarang maksud baik sang pahlawan untuk berkontribusi dalam lingkungannya justru disalah-pahami dan menimbulkan fitnah. Bahkan tidak jarang para pahlawan disebut sebagai orang-orang gila dan abnormal karena menyimpang dari kebiasaan masyarakat pada umumnya.

Lihatlah betapa para Nabi yang mulia, juga mendapatkan julukan sebagai orang gila dari kaumnya. Tidak hanya itu mereka justru terkadang mendapatkan tekanan fisik yang bisa menyebabkan kematian. Sejarah telah membuktikan betapa Galileo harus mati karena berbeda berpendapat dengan kaumnya.

Di jaman sekarang para pahlawan seperti anda mungkin tidak akan mendapat tekanan fisik yang berujung pada kematian. Tetapi anda mungkin hanya tidak memperoleh promosi jabatan yang layak dalam lingkungan kerja anda, hal itu disebabkan semata-mata anda berusaha menjadi jujur dan bersih dalam menjalankan tugas anda. Atau anda justru dimutasi ke tempat-tempat kering dan terpencil ketika anda menjalankan peran anda secara benar.

Untuk itulah kesabaran menjadi satu hal yang tidak bisa tinggalkan dalam diri seorang pahlawan.

6. Benih Evaluasi dan Keikhlasan

Senantiasa melakukan introspeksi dan evaluasi atas segala hal yang telah anda lakukan adalah satu hal lain yang tidak boleh anda tinggalkan.

Evaluasi ini akan memberikan gambaran kepada anda berapa banyak yang telah anda berikan kepada lingkungan anda. Apakah seluruh potensi telah anda gunakan untuk mencapai tujuan anda?

Evaluasi juga akan menyadarkan anda agar tidak terlena jika memang anda telah banyak berbuat, karena semakin anda menyadari bahwa semakin banyak yang telah anda berikan ternyata semakin banyak pula yang membutuhkan anda.Tetapi anda juga harus menyadari ketika anda belum maksimal memberikan apa yang anda punya maka juga semakin sedikit mereka yang merasakan usaha anda

Disisi lain, banyaknya usaha yang telah anda lakukan terkadang juga tidak mendapatkan pengakuan yang sepantasnya bagi anda.

Untuk itu ikhlas, adalah kunci terakhir yang akan tetap menjaga anda untuk senantiasa memberikan yang terbaik atas apa yang anda punyai.

Para pahlawan selalu menyadari bahwa hasil kerja mereka tidak bisa dinilai dengan hal-hal yang bersifat duniawai dan sementara. Karena betatapapun banyaknya balasan materi yang diterima maka hal itu cepat atau lambah akan musnah bersamaan dengan berlalunya waktu.

Para pahlawan sejati adalah mereka yang merasa tenang setelah memberikan seluruh kemampuan yang pada dirinya untuk kebaikan lingkungannya, apapun tanggapan orang atas pekerjaannya. Karena pada hakikatnya sedikitnya balasan dan penghargaan dari orang lain tidak akan mengubah kualitas pengorbanannya untuk kebaikan.

Dan dia hanya berharap suatu kebaikan abadi yang diberikan Tuhannya, kelak ketika berjumpa dengan-Nya dan itulah yang lebih memuaskan batinnya.Itulah beberapa benih yang harus senantiasa kita rawat dan pupuk dalam jiwa-jiwa kita yang telah menerima tantangan sebagai pahlawan.

Sekali lagi apapun yang anda lakukan dan dimanapun anda berada maka anda bisa menjadi pahlawan yang bisa memberikan kontribusi yang positif bagi negeri ini, memang tidak sekarang akan terlihat hasilnya, tetapi generasi yang akan datang yang akan merasakan karya anda.

Selamat berjuang wahai para pahlawan! Jadilah dan berikan yang terbaik dalam peran apapun yang anda emban sekarang!

****.

karena pahlawan adalah seorang dari kalangan mereka yang hidup ditengah-tengah mereka, mengetahui keadaan mereka dan menyalakan semangat hidup mereka.
Malang, 1-2 April 2007
indonesia-para-pahlawan-final.doc

Tidak ada komentar:

Terima kasih sudah membaca tulisan "Indonesia Membutuhkan Para Pahlawan: Dan Anda, Salah Satunya!"!
Jika Anda punya kritik, saran, masukan atau pertanyaan silahkan tinggalkan pesan Anda melalui kolom komentar di bawah ini.