Article

IBSN: Indonesian Beautiful Sharing Network 1.0

 Happiness is Real when it’s shared [Kompas, 19/08/2008]

Sungguh hari Selasa 19/08/2008 petang, menjadi hari yang mendebarkan bagi saya, karena via SMS, sahabat saya Mas Deni http://cantigi.wordpress.com memberi tahu kalo artikel dan banner Indonesians’ Beautiful Sharing Network resmi dipublikasikan. Karena petang itu saya ada kegiatan saya nggak bisa ngeceknya di warnet terdekat.

Paginya – sebelum saya sempat ngecek blog beliau di internet – saya sudah ditelpon. Jujur sejak sekian bulan kami berkomunikasi lewat YM dan SMS, ya baru Hari Rabu 20/08/2008 itu saya mendengar suaranya – seperti bukan suara yang asing bagi saya :D . Saya diberitahu kalau respon dari artikel tersebut begitu banyak.

Akhirnya sepanjang hari itu, disela-sela kesibukan saya, saya berkampanye di blog-blog yang pernah saya singgahi. Dan Alhamdulillah sampai saya meninggalkan kantor jam 16.00 – dengan berkeringat mas Deni sudah meng-update daftar blogger yang sudah tergabung dalam IBSN. Saya yakin ketika artikel ini terbit – sudah semakin banyak daftar itu.

Alhamdulillah ajakan berbuat sedikit kebaikan kami ini disambut dengan baik oleh teman-teman, mudah-mudahan itu dicatat sebagai ajakan kebaikan yang insyaAllah tidak sia-sia kelak.

Sekarang saya ingin sedikit flash back – bagaimana mana ide IBSN itu tercetus. Tetapi saya ingin sedikit meralat kalau saya disebut founder – saya lebih suka disebut co-founder, karena toh tanpa mas Deni ide itu tidak akan pernah terwujud.

Secara pribadi, sejak lama — jauh sebelum ada ingar bingar blog — saya sudah merasa iri dengan orang-orang yang bisa menyumbangkan ilmunya kepada masyarakat luas. Sebut saja Linus Trovald dengan Linuxnya – ya bagi saya itu sebuah gerakan pencerahan yang luar biasa. Di Indonesiapun saya tahu ada orang-orang seperti itu. Sebut saja Pak Onno W Purbo.

Suatu ketika seorang teman saya yang seorang ustadz di sebuah pondok pesantren bilang, “Wah orang-orang yang bikin proyek kayak linux itu pahalanya luar biasa nggak putus-putus..” katanya setelah mencoba sebuah laptop yang ditanami ubuntu dan mendapat penjelasan kalau ubuntu itu gratis dan bebas di kopi dan seterusnya.

Benar, meski ucapan itu baru beberapa bulan yang lalu saya dengar, tapi saya cuma yakin satu hal, bahwa semua kebaikan yang kita berikan kepada orang lain tidak akan pernah tersia-siakan.

Tahun 2002 – saya ikutan Milis Forum Lingkar Pena, di sana saya bertemu dan berkenalan dengan Mas Romi Satriawahono, yang saat itu masih menyelesaikan S-3 di Universitas Saitama Jepang. Dari beberapa kali kirim-kiriman email dan chating saya tahu bahwa beliau sedang membangun sebuah portal e-learning GRATIS yang fokus pada teknologi informatika.

Anda pasti tahu portal itu sekarang telah menjadi sebuah portal untuk belajar TI yang terbaik yang pernah dipunyai oleh Indonesia, ya namanya http://ilmukomputer.com , dan yang luar biasa seluruh artikel dan makalah serta buku-buku yang ada di sana adalah hasil sumbangan para relawan yang memberikan ilmunya secara GRATIS! Sungguh ini sebuah potensi yang luar biasa. Apalagi portal itu didukung oleh orang-orang hebat kayak Pak Onno W Purbo yang menurut saya adalah orang yang paling tidak pelit membagi-bagikan ilmunya, yang langka dan mahal itu.

Saat itu saya sempat berkontribusi menyumbangkan sebuah artikel saya yang pernah menang dalam sebuah lomba LKTI di Jakarta dengan Judul Indonesian Cyber Society (Masyarakat Siber Indonesia) – dan alhamdulillah masih mejeng di situs http://ilmukomputer.com

Setelah mengirim artikel itu, saya berusaha membuat artikel untuk saya sumbangkan di http://ilmukomputer.com , tetapi saya selalu merasa gagal, selain itu saya juga heran mengapa kemampuan saya bisa mandeg padahal sebelumnya saya sempat nulis beberapa artikel di tabloid Pcplus dan Komputek. Akhirnya saya menyadari kalau saya tidak mempunyai kemampuan di sana, sehingga dipaksa-pun hasilnya tidak akan maksimal.

Tentu hal itu membuat saya sedikit sedih, saya berpikir, “Apa ya yang bisa saya berikan dari saya di masyarakat global ini?” saya mencoba terlibat menerjemahkan program, salah satunya email client Pimmy dari http://geminisoft.com. Sampai versi 3.5 saya masih aktif.
Setelah versi 4.0 saya tidak melanjutkan karena program tersebut jadi komersial, saya berpikir siapa orang indonesia yang akan membeli program seharga 25 dolar tesebut…? Kalau saya terjemahkan kok sepertinya kurang bermanfaat.

Saya terus berpikir apa ya yang bisa saya berikan gratis kepada orang lain? Hal ini terus bergema di benak saya. Anda mungkin bertanya kok saya bisa terobsesi seperti itu?

Saya juga tidak tahu jawaban yang pasti. Yang jelas bagi saya pribadi, saya merasa dengan memberi saya merasa bahwa keberadaan saya di dunia ini bermanfaat bagi orang lain. Selain itu dengan memberi saya dituntut untuk tetap belajar dan mengumpulkan bekal untuk diberikan kepada orang lain. Bukankan orang yang tidak punya tidak akan bisa memberi?

Selain itu saya termotivasi oleh sebuah cerita dari temen saya waktu kuliah dulu. Bahwa konon di Madiun ada seorang tukang becak, yang setiap hari Jum’at dia menggratiskan penumpangnya. Bahkan ketika ada penumpangnya yang maksa memberikan uang kepadanya dia menolak, alasannya hanya satu, dia ingin bersedekah walau hanya sehari. Dan karena dia tidak punya uang, maka ya dengan cara yang dia bisa, menggratiskan penumpangnya

Belum lagi cerita dari Ustadz Kamilun Muhtadin, Ketua Takmir Masjid Jami’ Kota Malang yang pernah cerita bahwa ada seorang tukang becak di Malang yang menyedekahkan waktunya untuk menabuh bedug di masjid jamik jika waktu solat tiba. Orang ini pernah dicoba untuk dibayar mahal untuk mengantarkan seorang penumpang dengan bayaran tinggi pada saat dia hendak menabuh bedug, tetapi dia menolak karena dia sudah berkomitmen untuk membunyikan bedug untuk mengingatkan waktu sholat tiba.

Ah… Subhanallah, saya selalu malu kalau ingat hal itu. Betapa saya yang mempunyai kemampuan lebih dari sang tukang becak itu, kok tidak ada pikiran sama sekali untuk memberikan dan membagikan sesuatu yang saya punya kepada orang lain secara rutin.

Akhirnya saya menyadari bahwa Allah SWT telah memberikan kepada saya banyak anugrah dan kemampuan lain yang bisa saya sumbangkan. Kemampuan yang saya punya – paling tidak menurtut mas Deni dan beberapa orang: cuma jadi tukang kompor – ya sudahlah saya ikhlas berperan jadi tukang kompor kalo memang itu bisa memberikan inspirasi bagi orang lain berbuat baik dan meraih kebaikan. Dan karena saya juga menyadari ada sedikit potensi untuk bisa menulis, maka ya saya wujudkan semangat mengompori itu dalam bentuk tulisan juga. Alhamdulillah ada saja yang merasa terinspirasi dengan yang saya lakukan.

Dan saya yakin – dan mudah-mudahan Allah meneguhkan keyakinan saya, bahwa dengan berbagi tanpa syarat, kita tidak akan pernah merasa berkurang apalagi kelaparan, karena dengan berbagi kita bisa banyak bersilaturahim dengan banyak orang. Bukankah Allah SWT melalui Nabi-Nya yang mulia menegaskan bahwa silaturahim itu memperluas pintu-pintu rizki?

Setahun yang lalu tepatnya bulan Juli 2007 saya mulai ngeblog di WordPress, sebelumnya sudah nyoba di layanan lain tapi saya merasa sreg di WP. Dari hasil blogwalking saya, justru keinginan saya untuk berbagi semakin kuat. Setelah nyasar kesana-sini akhirnya kesasar ke blognya Mas Deni – pertama saya sekedar blog walking saja, tapi saya tertarik dengan tawarannya tentang pembuatan banner dan header yang gratis untuk blog/situs kita. Kebetulan saya dan temen-temen waktu itu sudah beli domain dan mau bikin situs komunitas www.malangkita.com , saya iseng minta mas Deni bikinkan header untuk situs tersebut, tapi karena sang webdesainernya sibuk luar biasa akhirnya situs itu mangkrak begitu saja dan proyek itu terbengkelai sampai sekarang.

Saya masih terobsesi untuk memberikan sesuatu kepada orang lain, tetapi saya nggak punya keahlian ngutak-atik web. Suatu hari saya beli domain sendiri http://hmc.web.id dan meminta temen saya menginstal WordPress yang saya familiar. Di sana saya berbagi apa yang saya anggap bermanfaat bagi orang lain. Dan sekali lagi secara iseng saya minta Mas Deni membuatkan header untuk blog itu. Di luar dugaan saya header yang menjeng sekarang di blog HMC itu diselesaikannya dengan cepat, tapi saya nggak bisa masangnya. Alhamdulillah berkat silaturahim saya dengan temen-temen di blog ternyata ada yang bantu memasangnya disana, yang tidak lain mantan murid saya sendiri.

Dari situ saya lihat bahwa ternyata ada saja orang yang mau berbagi kepada orang lain dengan apa yang dia punya. Saya coba kontak Mas Deni via YM, Alhamdulillah diapprove :D dan akhirnya kita sering chating dan SMS. Hingga suatu saat tercetuslah ide IBSN tersebut, anda bisa membacanya di blog Mas Deni di artikel berikut.

Sampai datanglah hari Selasa yang mendebarkan itu.
Ibarat perang, bendera sudah dikibarkan, sehingga mau tidak mau saya dan Mas Deni harus bertanggung jawab untuk semaksimal mungkin menyebarkan ajakan yang mudah-mudahan baik ini.

Tanggapannya luar biasa. Seperti kata Mas Deni, baru 3 hari kampanye IBSN serasa di hidup di planet lain :D

Kalo tidak khawatir anda kelelahan dan bosan membaca artikel ini saya akan meneruskan. Tetapi saya kira saya cukupkan sampai disini dulu, insyaAllah akan saya lanjutkan tentang membicarakan hal ini di blog saya dengan Tag/kategori IBSN di blog saya. FYI dulu saya memakai tag Life is Beautiful.

Terakhir saya ucapkan terima kasih bagi temen-temen yang sudah bergabung. Mudah-mudahan usaha kita ini semakin bermanfaat bagi orang lain.

Dan untuk Sasiesaya ucapkan selamat, karena dia telah membuat sebuah artikel dengan tag IBSN pertama kali dari jaringan ini.

Selain itu saya juga minta maaf belum bisa mengunjungi blog temen-temen yang ada di IBSN semuanya, insyaAllah di sela-sela kesibukan saya akan saya sempatkan satu persatu.

Saya juga berterima kasih dengan banyak orang atas lahirnya IBSN ini, pertama istri saya yang memberikan saran pembetulan pemakaian kata-katanya, Ms Fitri dan Sasie yang dah masang Banner duluan. Kantor saya yang masang jaringan internet sehingga saya bisa online dan berkenalan dengan mas Deni, meskpiun saat ini saya belum bisa setiap saat memanfaatkannya karena ada kendala teknis.

Dan wa bil khusus untuk Mas Deni tolong diupdate temen-temen yang masuk IBSN biar saya mudah copy pastenya di blogroll blog saya :D

Selamat bergabung!
Selamat berbagi!
Di

Indonesians’ Beautiful Sharing Network

***

If you think the IBSN is great, join us and make it fantastic and useful
networking…
If you could travel around your imagination.., trust me, you would be
able get anything you want..

The IBSN banner like this:

Copy HTML code below into your text widgets on your sidebar,
thank you.. ^_^

<a href="http://hmcahyo.wordpress.com/" title="Indonesians’ Beautiful Sharing Network"><img src="http://cantigi.files.wordpress.com/2008/08/ibsn.jpg" alt=&"Indonesians’ Beautiful Sharing Network" style="border:0 none;"></a>

Please reconfirm immediately at one of our blog’s message box,
if the IBSN banner has already installed to your sidebar:
http://hmcahyo.wordpress.com/
http://cantigi.wordpress.com/

Tidak ada komentar:

Terima kasih sudah membaca tulisan "IBSN: Indonesian Beautiful Sharing Network 1.0"!
Jika Anda punya kritik, saran, masukan atau pertanyaan silahkan tinggalkan pesan Anda melalui kolom komentar di bawah ini.