Article

Dari teh Trubruk menjadi Teh Cebur - Cerita Teh Bandul dan Teh Naga



Ketika saya kecil dulu, salah satu produk minuman teh yang "cukup favorit" di keluarga saya adalah cap "Bandulan", kemasan tehnya berbentuk kubus dan terbungkus kertas dengan gambar seorang gadis yang sedang bermain ayunan. Berbeda dengan teh sekarang yang terbungkus kain yang ada gantungannya dan untuk menyeduhnya tinggal menyiapkan air panas dalam sebuah gelas atau teko dan memasukkan satu atau dua kantung teh tadi ke dalam gelas / teko. 

Berbeda dengan teh tubruk, untuk membuatnya kita harus membuat "babonan atau indukan" dulu, caranya adalah mengambil satu atau dua sendok makan atau lebih teh bandulan tadi diseduh dengan air panas yang mendidih. Biarkan selama beberapa saat agar air dan tehnya benar-benar bercampur, biasanya semakin lama semakin nikmat, bahkan beberapa orang sengaja membuat babonan teh yang banyak untuk dibuat selama dua atau tiga hari. sehingga sewaktu-waktu ingin membauat teh, tinggal menggambil beberapa sendok air teh dari indukan tadi dan kemudian dicampur dengan air panas. 

Yang menarik dari teh cap bandulan ini adalah, biasanya daun tehnya kering yang ada dalam kemasan dari pabrik sudah dicampuri beberapa bunga melati yang sudah kering juga, sehingga aromanya menjadi sedap. Selain itu yang membuat unik teh bandulan ini adalah warna teh bandulan ini tidak terlalu pekat, bahkan cenderung beninng, tetapi tidak mengurangi kenikmatannya sama sekali. 

Selain teh bandulan, ada lagi teh yang juga jadi favorit orang tua saya, yaitu teh cap naga. teh cap naga ini berbeda dengan teh cap bandulan, baik dari segi kemasan, bentuk bubuk teh dan aromanya juga beda. Kalau teh naga dikemas dalam plastik dan bentuk tehnya serbuk, dan aromanya harum dan tajam. Cara menyeduhnya juga sama dengan teh bandulan. 

Namun beberapa tahun terakhir untuk menikmati teh sudah tidak jamannya lagi membuat babonan seperti teh bandulan dan teh naga. Yang ngetrend adalah model teh celup, sehingga sangat dan hampir tidak pernah saya jumpai teh bandul dan teh naga di rumah. yang ada merek lain, seperti sariwangi, sosro dan yang lainnya. 

tetapi beberapa waktu yang lalu saya mendapati di kantor teh yang disuguhkan adalah teh bandulan, tetapi modelnya sudah bukan teh tubruk lagi, tetapi sudah berbentuk teh cebur.. dan.. hari ini Senin, 25 Januari 2016 - saya mendapati sekotak teh naga celup di dapur kantor..
Wah, sekarang teh-teh legendaris sekarang sudah memproduksi teh dengan kemasan moderen sehingga generasi sekarang juga bisa menikmati sedapnya teh bandulan dan teh naga. 

Sebuah terobosan yang bagus, untuk mempertahankan pelanggan tua dan meraih pelanggan muda.

Tidak ada komentar:

Terima kasih sudah membaca tulisan "Dari teh Trubruk menjadi Teh Cebur - Cerita Teh Bandul dan Teh Naga"!
Jika Anda punya kritik, saran, masukan atau pertanyaan silahkan tinggalkan pesan Anda melalui kolom komentar di bawah ini.