Article

IBSN: Bangkitlah Sahabat, Harapan itu Masih Ada!

Salah satu anugerah terbesar yang diberikan Allah SWT kepada manusia dan tidak diberikan kepada makhluk lain adalah: kemampuan memilih dan berimajinasi. Dengan bekal kemampuan itulah manusia bisa mengatasi tantangan dan melanjutkan kehidupan.
Adalah Victor Frankel, pencetus Logo Terapi, yang telah membuktikan betapa dalam keterbatasan ruang dan waktu dia bisa bertahan hidup dan bahkan menjadi inspirasi bagi orang lain. Saat itu bersama para tahanan lain di kamp konsentrasi Nazi Jerman, satu-persatu keluarganya dan tahanan lainnya dimasukkan dalam ruang gas dan setelah mati mereka dibakar. Dia sendiri ditahan dalam sebuah ruangan kecil dan sempit dalam keadaan telanjang.
Hanya ada dua pilihan, membiarkan jiwanya terpenjara sebagaimana fisiknya, atau membebaskannya ke dalam ruang dan waktu yang lebih luas. Sejak menyadari hal itu setiap kali dia mengalami penderitaan dalam penjara, dia membayangkan bahwa dia sedang di depan kelas mengajarkan kepada para mahasiswanya tentang penderitaan orang-orang yang ada dalam kamp konsentrasi. Dengan cara seperti itu pikirannya menjadi merdeka dan semangatnya tetap terjaga menjalani beratnya kehidpan dalam penjara.
Sahabat, betapa terkadang kita mengalami kondisi yang mungkin mirip dengan itu – bahkan terkadang lebih ringan daripada itu. Saat dimana ujian dan cobaan menimpa kita, serasa dunia begitu sempit dan akan runtuh. Sehingga kita merasa betapa jalan keluar dari permasalahan kita sudah tertutup. Gelap dan pekat!
Anda bisa membayangkan jika kondisi ini berlangsung secara waktu yang cukup lama, maka bukan tidak mungkin rasa putus asa itu akan membunuh kita dengan perlahan.
Maka hanya ada dua pilihan, apakah kita mau menyalakan harapan kita meski mungkin hanya mulai dari setitik demi setitik dalam hati kita – sehingga lambat laun titik-titik itu akan menyinari gelapnya hati kita dan cahaya harapan mulai bersinar dalam dada kita. Atau kita akan membiarkan cahaya kegelapan menyergap kita!
Sahabat, sungguh itu tidak mudah, tetapi bukankan kita bisa melatih menyalakan titik-titik harapan itu meski dengan tertatih-tatih. Dan terkadang mungkin membutuhkan orang lain untuk menyalakan. Tetapi tanpa orang lainpun sesungguhnya Anda sudah mempunyai tempat untuk menyalakan harapan itu. Ya, Allahlah sebaik-baik tempat untuk menyalakan harapan kita, karena bukankan setiap sesuatu Dialah yang Maha Mengetahui hikmahnya bagi kita.
Sahabat, marilah kita nyalakan harapan-harapan yang baik untuk menjalani hidup kita, betapapun beratnya ujian yang kita hadapi, yakinlah bahwa Allah telah menyiapkan sesuatu yang indah di sana – dibalik gelapnya kabut ujian yang kita hadapi. Begitulah mestinya kita berharap, karena Allah bersama persangkaan hamba-Nya, maka selalu berprasangka baiklah dengan-Nya.
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan
***
PS: Ditulis sebagai pengingat bagi diri sendiri dan untuk sahabat sekalian yang sedang dan atau akan mengalaminya. mudah-mudahan bermanfaat

Tidak ada komentar:

Terima kasih sudah membaca tulisan "IBSN: Bangkitlah Sahabat, Harapan itu Masih Ada!"!
Jika Anda punya kritik, saran, masukan atau pertanyaan silahkan tinggalkan pesan Anda melalui kolom komentar di bawah ini.