Article

IBSN: Gila Membaca dan Menulis # 2

Orang sibuk yang masih bisa menulis – adalah orang yang emosinya stabil. Sebab tidak mungkin orang yang tidak stabil emosinya bisa menuliskan sesuatu yang bisa di baca orang lain. (Nur Muhammadian – sahabat saya di Indosat Malang)
Kiat Kecanduan Menulis
Anda sudah membaca bagaimana merangsang nafsu baca anda pada postingan yang lalu.
Sekarang saya ingin sedikit berbagi kepada anda bagaimana – agar apa yang anda baca itu tidak sia-sia, yaitu dengan menuliskannya lagi dan anda bagikan ilmunya kepada orang lain.
Ali bin Abi Thalib, r.a pernah bilang ikatlah ilmu dengan menuliskannya
Dalam soal tulis menulis, menurut saya hanya satu saja pesannya: Kebiasaan! . Bahkan Helvy Tiana Rosa pendiri Forum Lingkar Pena itu pernah bilang, untuk menjadi penulis handal hanya dibutuhkan 5 persen bakat dan 95 persen kerja keras.
Sekedar memberi kabar gembira kepada anda, menurut sebuah penelitian yang pernah saya baca, bahwa orang yang suka menulis adalah mereka yang tingkat stressnya lebih rendah dibanding yang tidak- (dalam penelitian ini terutama yang diteliti adalah orang yang suka menulis buku harian)
Baiklah .. kok kebanyakan intronya ya? ðŸ˜€
Langsung aja tips menulisnya.
Pertama, cari alasan yang kuat buat anda menulis saya tidak tahu apa yang paling kuat dan bisa mendorang anda untuk mau menggerakkan tangan anda untuk menulis. Bisa jadi ada seseorang di sana yang sangat ingin membaca tentang yang ada tulis. Bisa jadi anda ingin memberitahukan kepada dunia bahwa eksistensi anda masih ada dan layak diperhitungkan.
Atau kalau mau yang sederhana, ya seperti saya, saya pengin nulis apa saja –sekedar pengalaman sehari-hari, tips atau apa saja. Saya juga tidak peduli apakah itu hal yang sangat remeh bagi saya bahkan orang lain. Tapi saya yakin ada saja terselip satu dua kalimat dalam tulisan-tulisan itu yang mudah-mudahan menginspirasi orang.
Nah, sekarang carilah motivasi anda. Motivasi yang sifatnya personal dan unik itulah yang biasanya mendorong anda untuk tetap mau menulis.
Kedua, mulai dari hal kecil Kata Aa Gym, mulailah dari yang kecil – mulai dari hal yang remeh. Kalau ingin tahu hal kecil dan remeh, bacalah surat pembaca menulis di setiap majalah atau koran. Ya, disana ada macam-macam tulisan pendek – paling panjang dua paragrap. Coba baca dan saya yakin anda pasti bisa membuat seperti salah satu di antara tulisan itu.
Bukankah anda pernah mengalami pelayanan yang tidak memuaskan atau sebaliknya dari operator seluler yang anda pakai? Atau yang lainnya? Cobalah cari yang sesuai dengan yang pernah anda alami.
Tuliskan pengalaman atau bahkan keluhan anda itu apa adanya, seperti anda kalau bicara. Tulis-dan tulis. Jangan hiraukan kata-katanya tepat atau tidak, kalimatnya rancu atau tidak.. tulis yang pengin anda katakan. Nanti ada saatnya, untuk melakukan revisi.
Ketiga, tidak ada tulisan salah dan jelek karena setiap orang unik 
Setelah anda menulis, baca lagi tulisan anda. Nggak puas? Nggak masalah.. cobalah untuk merevisinya. Kalau anda pakai komputer saya yakin hal itu akan mudah, anda tinggal delete sana tambahin sini. Lihatlah tanda bacanya, pas atau tidak. Selesai!
Baca lagi.. belum puas?
Merasa jelek?
Gak Masalah!
Yang penting tidak ada kalimat yang rancu dan tanda baca yang salah tempat – itu sudah baik.
Sungguh, setiap orang punya keunikan sendiri dalam memandang suatu hal. Mungkin anda pernah berpikir… lha tulisan saya ini ada yang pernah menuliskannya! Atau ini kok klise – ketinggalan jaman!
Sekali lagi bukan masalah.
Saya berikan ilustrasi berikut – kalau ada sekelompok orang diminta mengamati sebuah gambar atau film, saya yakin setelah selesai melihat gambar atau film tersebut semua orang akan punya pendapat sendiri-sendiri berdasar background knowledge-nya.
Katakan film ayat-ayat cinta.. saya yakin meski sebagian besar punya kesan bagus.. tapi setiap orang punya penilaian sendiri-sendiri. Karena bagus menurut saya berbeda dengan bagus menurut anda.
Nah, dari sana jelas sekali bahwa setiap orang itu unik dan mempunyai sudut pandang yang berbeda meskipun objek pengamatannya sama.
Setelah mengetahui hal itu, seharusnya kita sudah memahami bahwa ide untuk menulis itu begitu banyak dan luasnya. Tidak ada batasnya. Bahkan saking banyaknya ketika kita ngobrol di warung kopi pun bisa jadi sumber inspirasi bagi tulisan-tulisan kita.
Ya, saya yakin itu. Syaratnya cuma satu!
Anda mau menuliskannya!
Makanya untuk mendukung hal ini, saya selalu membawa buku kecil – atau kalo pas nggak ada pake hape, untuk mencatat hal-hal menarik yang saya temui di perjalanan, di koran dan lain-lain. Tujuannya biar suatu saat bisa saya kutip atau saya jadikan inspirasi buat tulisan saya.
Keempat, publikasikan – umpan balik
Anda sudah menulis. Anda sudah mengkoreksinya dan membetulkan kalimat dan tanda bacanya. Tapi anda tidak mau mempublikasikannya.. lha siapa yang akan membaca?
Satu hal yang harus anda ingat adalah – apapun yang anda tulis dan dipublikasikan – pasti ada yang baca!
Yang tidak anda tahu adalah bahwa ada dua jenis pembaca, pembaca aktif dan pasif.
Dalam dunia blog kedua jenis pembaca ini akan terlihat. Tahukah anda ternyata tulisan-tulisan yang masuk Blog of The Day (BOTD) versi WordPress? Setelah kita lihat, ternyata tidak semua tulisan itu ada yang mengomentari. Kadang saya mikir kok bisa tulisan nggak ada yang mengomentari bisa masuk BOTD?
Akhirnya saya mandapatkan jawabannya, ketika membuka dashboard blog saya sendiri. Ternyata tulisan yang banyak dibaca di blog saya adalah tulisan-tulisan yang justru pengomentarnya sedikit. Misalnya: tulisan Keajaiban Otak yang pernah masuk nominasi Harun Yahya International Award itu adalah yang paling tinggi dibaca/dilihat hampir 2000 kali. Dan yang terbaru adalah artikel yang memuat rangkuman dan download materi caramah-ceramah ramadhan – hampir 1200 kali dilihat. Padahal kedua tulisan itu yang berkomentar hanya beberapa orang saja, nggak sampai 10 orang per tulisan!
Nah kembali ke masalah publikasi tadi..
Kalau anda rajin mengamati lingkungan sekitar anda akan ada banyak hal yang bisa anda kirimkan ke koran/majalah… terutama di kolom surat pembaca/ pembaca menulis.
Dan kalau anda punya waktu dan kesempatan buatlah sebuah blog. Insya Allah apapun tulisan anda – Anda berhak menuliskan dan menerbitkannya di sana. Dan saya yakin akan banyak yang membaca!
Dan ketika ada yang membaca dan memberikan komentar – maka berarti anda akan mendapatkan umpan balik.
Umpan balik ini penting untuk menambah semangat anda dalam menulis. Meski anda harus siap juga bahwa tidak semua umpan balik menyenangkan anda. Tetapi orang sudah memberikan umpan balik – apapun yang dia katakan itu masih lebih baik daripada tidak memberikannya sama sekali.
Cara lain untuk mendapatkan umpan balik adalah anda menerbitkan / mempublikasikannya di mailing list: misalnya di penulislepas@yahoogroups.com , forum_lingkarpena@yahoogroups.com, ibsn@googlegroups.com, atau jaringan-indahnya-berbagi@yahoogroups.com
Jangan lupa kalau mem-posting tulisan anda – beri alamat dimana tulisan itu anda muat. Misalnya seperti ini.
Indonesians’ Beautiful Sharing Network
Artikelnya………………………………..
Diakhir posting diberi seperti ini:
Oke itulah sedikit tips dari saya agar anda kecanduan menulis (baca: ngeblog ðŸ˜€ ).
Selamat menulis!

Tidak ada komentar:

Terima kasih sudah membaca tulisan "IBSN: Gila Membaca dan Menulis # 2"!
Jika Anda punya kritik, saran, masukan atau pertanyaan silahkan tinggalkan pesan Anda melalui kolom komentar di bawah ini.