Article

..dan Setan-pun Nge-Blog!

Sekarang memang eranya blog. Hampir segala aktivitas dunia maya yang dulu nggak terkait dengan blog-pun sekarang mulai dikait-kaitkan.
Beberapa tahun yang lalu ketika blog belum seramai sekarang, para penyedia content di internet berlomba-lomba menarik pengunjung. Berbagai cara dilakukan, salah satunya adalah memfasilitasi kebutuhan pokok manusia yaitu berkomunikasi dengan orang lain. Lahirlah email, IRC, Instant Messenger, dan yang paling banyak peminatnya adalah forum-forum diskusi tentang berebagai hal – lihat saja forum diskusi yang dibuka di portal-portal tertentu mesti ramai sekali. Tidak cukup itu, mailing list (milis) juga jadi ajang yang sangat efektif bagi mewadahi kebutuhan manusia yang satu ini. Dan beberapa tahun terakhir blog menjadi media yang melengkapi segala fasilitas yang ada tadi.
Sayangnya dari sekian banyak tujuan mulia dibuatnya forum chatting, diskusi dan milis tak jarang justru menjadi ajang untuk mencari dan memulai permusuhan dengan orang atau kelompok lain yang tidak sepaham dan sealiran dengan peserta forum/channel/milis. Ada berbagai macam dalih yang digunakan mereka yang memulai permusuhan. Dimana pihak penyulut selalu menjadi pengintai / mata-mata bagi orang atau kelompok lain. Begitu ada hal yang baru yang layak dijadikan senjata dan amunisi untuk memulai pertempuran maka dipostinglah satu dua tulisan yang membuat orang atau kelompok lain marah dan menanggapi.
Jika isu yang diangkat adalah sekedang masalah yang remeh temeh mungkin tidak masalah. Tetapi isu yang justru paling ampuh dijadikan amunisi adalah isu-isu yang terkait dengan maslah SARA. Dan bahasan saya kali ini mengkhususkan masalah yang menyangkut agama dan keyakinan seseorang dan kelompok. Karena saya seorang muslim maka saya khususkan lagi masalah pandangan dan pemahaman serta keyakinan dari berbagai macam kelompok umat islam yang ada di indonesia ini.
Terkadang atas nama agama dan atas nama Allah pihak penyulut pertikaian memulai menembakkan amunisinya kepada kelompok lain yang dengan perhitungan yang cermat pasti mendapatkan respon yang diinginkan. Disinilah letak masalahnya. Saya melihat sangat tipis sekali antara NIATAN UNTUK MEMBERIKAN NASIHAT DAN TEGURAN kepada sesama muslim dengan NAFSU UNTUK MENELANJANGI DAN MENGHABISI KELOMPOK LAIN – atau bisa juga PEMBUNUHAN KARAKTER terhadap orang / kelompok lain.
Sungguh setan amatlah pandai untuk menjadikan sesuatu yang jelek dan nista menjadi sesuatu yang mulia dan berharga. Dan sungguh setan telah bersumpah untuk memecah belah ummat ini dengan cara berdebat yang tak berkesudahan. Sebuah perdebatan yang hanya menghasilkan HATI YANG PANAS DAN KASAT dan NIATAN UNTUK MEMBALAS DENDAM.
Itulah yang terjadi pada era blog saat ini, betapa banyak para blogger yang sialnya anonim sering menjadi penyulut pertikaian antar kelompok satu dengan yang lain, antara mazhab yang satu dengan yang lain. Cara-cara tradisonalpun masih cukup efektif untuk dijadikan amunisi penyulut kemarahan pihak lain. Dengan mencomot foto, gambar, atau artikel dari media massa atau bahkan dari blogger lain dan mempostingnya dalam blognya, serta mengomentarinya dengan dipermanis dengan tempelan ayat-ayat suci serta perkataan mulia baginda Nabi SAW disana-sini, maka keinginannya untuk memulai pertempuran-pun terlaksana sudah.
Dan sudah menjadi tabiat manusia yang tidak bisa menahan nafsu amarahnya, kelompok atau orang yang dihujat atau simpatisan dan pengikutnya dengan berbondong-bondong memberikan pembelaan dengan berbagai macam dalil dan rasionalisasinya. DAN SEKALI LAGI SETAN TELAH BERHASIL dan MENANG, betapa banyak bandwith, waktu dan pikiran dan bahkan harta (ongkos untuk bayar internet) dihabiskan untuk kepentingan yang nampak mulia ini. Menyedihkan memang, tapi itulah dunia. Dimana setan telah berkuasa atas hati-hati yang kasat dan keras.
Saya sering berpikir betapa sayang dan mubazirnya itu semua. Tetapi apa daya seorang saya ketika mengingatkan dengan nasihat dari Allah dan Rasulnya-pun sudah tidak mempan. Jika kebetulan saya *tersesat* di blog semacam itu hati saya bergemuruh ingin sekali memberikan tanggapan dan meramaikan suasana. Tetapi Alhamdulillah akhir-akhir ini – dan mudah-mudahan seterusnya - saya masih diberi kesadaran untuk tidak menjadi bagian dari setan-setan yang berkeliaran di blog. Kalaupun harus menanggapi saya hanya menulis:
“Jika semua ini kalian lakukan untuk dan atas nama Allah dan rasul-Nya serta mencari keridhoan-Nya maka bersumpahlah kepada Allah. Namun jika hanya karena keruhnya hati dan dorongan nafsu maka mari kita akhiri dan beristighfar kepada Allah.”
Saya-pun tahu jawaban mayoritasnya adalah menolak bahkan menghujat saya. Hanya satu dua orang saja yang diberi hidayah Allah menyadari kekhilafannya dan dia adalah orang-orang yang mudah-mudahan beruntung kelak di yaumil hisab.
Ya Allah mudah-mudahan Engkau selalu melindungiku dan menjaga hatiku untuk tidak tergoda… dengan hal yang nampak baik
Astaghfirullah
Wallahu’alam bishshowab

Tidak ada komentar:

Terima kasih sudah membaca tulisan "..dan Setan-pun Nge-Blog!"!
Jika Anda punya kritik, saran, masukan atau pertanyaan silahkan tinggalkan pesan Anda melalui kolom komentar di bawah ini.