Article

NAD@MU # 6: Kopi Spesial!

 Hampir semua penghuni VDK (Vila Dekat Kuburan) karyawan Magistra Utama, tidak ada yang tidak suka dengan kopi. Di kantor hanya ada fasilitas air mineral isi ulang – sejak krisis tahun 1998 dispenser dicabut agar mengurangi penggunaan listrik.

Selain itu ternyata dengan adanya fasilitas dispenser yang ada cold and hot-nya anak-anak jadi rajin ke kantor untuk melakukan isi ulang dengan membawa botol air mineral 600ml – ya mending dari pada masak sendiri)

Karena tidak disediakan di kantor – tetapi ternyata hampir semua suka kopi.. akhirnya ya.. harus mandiri dan swadana.

Acara minum kopi berjamaah menjadi rutinitas.. pagi dan petang ketika makan malam. Seingat saya yg paling rajin buat kopi adalah Pak Ayik (panggilan pak asyik muhartono), dan yang nggak pernah bikin tapi ikut minum kayaknya pak duhri sama pak herman :)

***

Nah sudah beberapa hari di sekitar dapur dan kamar mandi ada bau yang kurang sedap, mulanya sih nggak terlalu menyengat, tapi semakin hari semakin tidak nyaman.. untuk berlama-lama disekitar dapur dan kamar mandi.

Padahal di tempat itu adalah tempat favorit untuk menikmati kopi berjamaah… ya di belakang VDK ada halaman untuk menjemur pakian.. tidak terlalu luas.. hanya sekitar 5×5 meter persegi…

Ditempat itu selepas makan malam, dengan melepas baju karena berkeringat sehabis makan malam dengan sambel yang super pedas.

dan kipas-kipas karena kegerahan, yang merokok mulai merokok dan yang tidak yang berkerumun dibawah tumpukan CD dan baju-baju yang penuh keringat yang tergantung di sana-sini.

Sungguh sebau apapun pakian-pakaian berkeringat tadi – tidak sedikitpun mengurangi kenikmatan untuk bercengkerama dan menikmati kopi yang terkadang limited edition.

Nah, tapi bau non-keringat yang saya ceritakan tadi semakin lama semakin menggangu kenikmatan teman-teman, menikati kopi sambil melihat bintang gemintang.

Terpaksa deh pindah tempat di ruang tengah,  tapi tentu tidak seasyik di belakang rumah yang penuh lambaian baju-baju berkeringat pengap dan penerangan yang remang-remang.

“Dung (Panggilan sayang untuk pak Duhri), mbok ya dicari sana. mungkin ada tikus yang mati di dapur  ato apa..“ kata temen-temen

“Nggak ada sudah, tak cari dimana-mana nggak ketemu, masak di genting…” balasnya

“ato di sela-sela batu di pojok halaman belakang..’

“enggak ada,  udah tak bongkar-bongkar juga nggak ada..!"

*****

Haripun berlalu, dan bau bangkaipun semakin menyengat terutama di kamar mandi. Sementara kegiatan mengopi di sekitar dapurpun semakin tidak pernah dilakukan lagi, tetapi pindah di ruanng tengah

yang nggak nyaman- karena di sana ada TV dan lampunya terang sekali,  belum lagi kalo tiba-tiba ada anak-2 yang nyelonong ke dalam.  mana pak herman kalo dirumah hanya berkostum kayak supermen – minus baju, celana dan sayapnya – belum lagi pak fajar yang suka terkapar di tengah ruangan.

Penderitaan tentang bau yang menyengat ini ternyata sampai kepada tetangga sebelah yang kebetulan juga pak RT, akhirnya ada saran untuk mencari sumber baunya di sumur.

Sumur..? 

Ya sumur! Memang sumur luput dari perhatian kami saat itu, karena memang sumurnya terletak hampir sejajar dengan lantai dan ditutup beton yang bisa digeser, jika sewaktu-waktu pompa yang ada di dalam rusak.

Maka suatu pagi dengan saran tersebut kami membuka beton penutup sumur.

Alamaaaak,  bener! Bau bangkai datang dari dalam sumur!

Sejak hari itu acara mandi beralih di kantor, yang jaraknya nggak sampe 100 meter. parahnya sampe hampir 3 hari,  belum dapet tukang yang bisa nyedot dan nguras air sumur!

Sampai suatu saat sang tukang datang dan menguras seisi sumur, maka nongollah bangkai tikus yang sudah hampir hancur, sementara air yang sampe meluap-luap ke jalan belakang baunya minta ampun.


##

“Ngomong-ngomong selama ini kita ngambil air untuk ngopi dari sumur khan..?”

“He-eh..”

“Trus bangkai tikusnya kan udah seminggu lebih di dalam”

“he-eh..”

“berarti kita… selama ini minum kopi bangkai…”

“wuaaeeeak….wuaeeekk…wuaeeekk..wueeakk..’

Perut saya selalu mulas kalo ngingat.. itu! 

Hiks

Tidak ada komentar:

Terima kasih sudah membaca tulisan "NAD@MU # 6: Kopi Spesial!"!
Jika Anda punya kritik, saran, masukan atau pertanyaan silahkan tinggalkan pesan Anda melalui kolom komentar di bawah ini.