Article

Menjadi ‘Bukan Sekedar Mahasiswa’

Selamat bagi kalian yang baru saja diterima di perguruan tinggi negeri favorit melalui SPBM. Jangan lupa ya kalian harus bersyukur, trus untuk mensyukuri nikmat itu maka kalian harus memanfaatkan kesempatan ini (bisa kuliah di PTN) dengan sebaik-baiknya untuk meraih prestasi gemilang bagi masa depan kalian baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Untuk kalian yang belum beruntung (tidak lulus SPMB) jangan sedih, karena PTN bukanlah satu-satunya tempat untuk meraih cita-cita kalian, dan ingatlah bukan tempat kuliahnya yang menentukan seseorang akan berhasil atau tidak, tetapi sikap kita dan usaha kitalah yang akan menentukannya. So, di PTS manapun kalian belajar kalau kalian mempersiapkan mental kalian dengan mental pemenang; mau belajar dan kerja keras maka kalian insya Allah pasti berhasil. Nah, buat apa bersedih.

Bagi kalian yang akan menjalani kehidupan sebagai mahasiswa mungkin kalian bisa mempertimbangkan beberapa hal berikut agar kalian bisa mencapai apa yang kalian cita-citakan. Dan yang terpenting lagi kalian tidak akan menyesal begitu gelar mahasiswa harus kalian tanggalkan. Saat ini banyak lho ‘mantan mahasiswa’ yang lebih suka menyandang gelar mahasiswa dari pada gelar sarjananya. Mengapa? Karena mereka bengong mau ngapain setelah lulus! OK, agar kalian tidak ikut-ikutan bengong, baca aja tips berikut:

1. Meluruskan dan Mengokohkan Niat: Lucu ya? ‘Emang, pas kita beli formulir SPMB tidak niat kuliah?’ mungkin begitu pikir kalian. Eit … Jangan sewot dulu.. Ini benar-benar penting ! Gagal tidaknya kalian kuliah tergantung dari niat kalian di awal. Nggak percaya?! Ayo jawab pertanyaan ini dengan jujur: ‘Apa sih tujuan utama kalian kuliah? Oke, udah ketemu?!…. Yap, kalo tujuan utama kalian kuliah adalah cari kerja, it’s OK. Tidak salah! Tapi siap-siaplah untuk kecewa begitu kalian lulus kuliah dan kalian tidak mendapatkan pekerjaan yang kalian inginkan. Ih, koq sadis gitu! Ya itu kenyataan, dan bukan juga untuk menakut-nakuti kalian. Ingat, banyak ‘mantan mahasiswa’ yang sudah punya gelar dibelakang namanya yang kelimpungan begitu lulus dari kampus, menurut data yang ‘tidak resmi’ yang pernah saya dengar saat ini ada sekitar 1 juta mantan mahiswa yang tidak tahu harus ngapain di dunia ini (baca: jadi pengangguran ;-) Apa sebabnya?

Ada beberapa hal menyebabkan hal itu terjadi; pertama : keterampilan dan pengetahuan yang kita pelajari di bangku kuliah terkadang sudah menjadi usang begitu kita lulus. Kok Bisa begitu? Dunia kita saat ini jauh berbeda dengan dunia kakek dan nenek kita dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta informasi begitu lambat. Betapa sering kita mendengar orang yang bekerja di perusahaan mengeluh karena baru setahun bekerja sudah dituntut menguasai keterampilan yang baru lagi. Di bidang komputer misalnya, setiap 3-4 bulan aja sudah hal baru yang membuat keterampilan yang sedang kita pelajari jadi usang begitu kita menguasainya. Demikian juga dalam bidang yang lainnya.

Kedua: Tiadanya sifat dewasa pada para mantan mahasiswa, salah satu cirinya adalah: tidak berani untuk mandiri baik secara fisik maupun ekonomi terhadap orang tua. Akibat lainnya adalah tidak berani mengambil resiko bahkan yang terkecil sekalipun. Misalnya: tidak mau memulai karir/suatu usaha dari tangga yang paling bawah karena takut penghasilannya tidak cukup.

Ketiga: salah persepsi memandang dalam memandang pekerjaan. Banyak yang menganggap bekerja adalah jika mengenakan seragam yang keren dan dasi yang terjulur di leher serta punya kantor yang megah dan bawa HP ke mana-mana. Tetapi menganggap remeh mereka yang berwirausaha, seperti jualan bakso atau yang sejenisnya, padahal bisa jadi pendapatan sang tukang bakso lebih besar di banding yang kerja di kantoran. Sungguh ini bukan omong kosong belaka. Nggak percaya?! Tanya saja tukang bakso langganan kalian berapa omzet (perputaran uang) tiap harinya lantas berapa keuntungan bersihnya trus kalikan sebulan, berapa?

Trus bagaimana dong niat yang benar?… Yang jelas niat yang utama adalah: ‘bahwa kita kuliah adalah memenuhi tuntutan ajaran agama kita; bukankah menuntut ilmu itu wajib? Dan bukankan Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang berilmu di antara kita? Bukankan di dalam agama kita ilmu lebih di dahulukan daripada amal? Sedangkan agam kita tidak memabatasi ilmu apa.

Konkritnya gimana? Ada dua ilmu yang yang harus kalian cari. Pertama: ilmu untuk mengetahui yang halal dan yang haram, intinya agar kalian nanti tidak rugi di akhirat kelak, Jangan sampai kalian berhasil di suatu bidang kehidupan, tetapi dengan melanggar ketentuan agama. Kedua: ilmu untuk mempelajari apa saja tentang realitas kehidupan. Banyak hal yang bisa dipelajari selama kuliah, yang paling utama adalah: belajar untuk memegang amanah. Kalian harus sadar bahwa dengan memasuki bangku kuliah kalian telah mengemban amanah dari ortu kalian, memang mereka tidak pernah menyapaikan hal itu, tetapi mereka pasti punya harapan pada kalian. Harapan itu bisa berupa agar kalian kelak tidak jadi sampah masyarakat setelah lulus kuliah, agar kalian bisa mandiri dan lain sebagianya, yang jelas pasti harapan mereka adalah untuk kebaikan kalian. Nah tentu saja sangat ironis jika ada ‘mantan mahasiswa’ yang masih nyusain ortu.

Tujuan yang lainnya adalah belajar untuk mandiri dan bertanggung jawab atas segala tingkah laku kita. Seperti kita ketahui banyak diantara kita benar-benar harus hidup terpisah dari orang tua karena harus kos atau mengontrak rumah sendiri ketika menginjak bangku kuliah. Ada yang mengalami shock, bingung kondisi ini, bagaimana tidak? Contoh kecil misalnya: sebelumnya makanan dan baju sudah siap tersedia begitu kita akan berangkat sekolah, tetapi di kos-kosan? Harus mencuci dan menyeterika sendiri, makan harus ke warung dulu dan seterusnya. Tentu saja perubahan ini sangat menyusahkan bagi mereka yang sebelumnya sudah terbiasa hidup dilayani — baik oleh ortu atau pembantu– akibat lainnya adalah berdampak pada aktifitas fisik harian yang bertambah dan tidak jarang ada yang sampai sakit tipes segala di awal-awal kuliah. Karena kecapain antara mengatur waktu kuliah dan menyelesaikan tugas-tugas dan melakukan pekerjaan rutin seperti mencuci dsb. Bagi yang kirimannya cukup banyak sih nggak masalah karena bisa memperingan ‘kerja harian’ masalah cucian cukup antar ke laundry, masalah makan tinggal telepon katering… Tapi sungguh, bagi kalian — terutama yang muslimah — yang tidak benar-benar sibuk tugas-tugas dengan kuliah saya menyarankan janganlah bergaya hidup seperti itu… cobalah nikmati untuk sedikit bersusah payah seperti teman-teman kalian yang lain — yang kuliah harus bayar sendiri dan yang kirimannya hanya pas-pasan– saya yakin akan lebih banyak manfaatnya bagi kehidupan kalian kelak.

2. Menjadi Aktivis: salah satu cara untuk mewujudkan tujuan kita menjadi orang yang mandiri dan bisa bertanggung jawab atas diri kita adalah dengan menjadi aktivis. Tentu saja pilihlah aktivitas yang baik, bermafaat dan yang paling penting tidak melanggar syariat agama kita. Setelah kalian bergabung dengan salah satu organisasi yang kalian anggap baik maka hal selanjutnya yang harus kalian lakukan adalah tidak tanggung-tanggung dalam menjadi aktivis. Artinya apa? Jangan jadi sekedar ‘member pasif’ yang bisanya cuman ikut kesana kemari kalo pas lagi ada kegiatan. Tapi jadilah member yang aktif, yang punya peran dalam menjalankan roda organisasi, sekecil apapun peran itu. Yang jelas dengan menjadi ‘aktivis sejati’ maka akan membantu diri kalian untuk menggali potensi diri kalian, menumbuhkan jiwa amanah dan kepemimpinan serta melatih memikul tanggung jawab. Hal-hal tersebut akan benar-benar kalian rasakan manfaatnya jika kalian sudah bekerja dan berbaur di masyarakat. Dan hal inilah yang menjadi salah satu sebab keberhasilan dan kegagalan seseorang dalam kehidupan nantinya. Catatan penting bagi kalian yang ingin benar-benar jadi aktivis adalah: Betapa sibuknya kalian dalam organisasi apapun tidak akan ada nilainya sama sekali, jika kalian mengabaikan amanah utama ortu kalian yaitu kuliah, so tidak ada istilah IP jeblok, molor kuliah apalagi sampai DO (drop out) bagi seorang aktivis sejati.

3. Berbaur dengan Masyarakat: Jika kalian sudah menginjak separuh dari keseluruhan masa kuliah yang kalian tempuh, saya mempunyai saran agar segeralah berpindah tempat kos/kontrakan yang lebih banyak dihuni masyarakat umum dari pada mahasiswa. Mengapa ini penting? Ada opini dalam masyarakat yang menganggap bahwa mahasiswa (juga yang menjadi aktivis) tidak bisa bergaul dan berbaur dengan masyarakat dengan baik, baik itu selama kuliah ataupun ketika sudah lulus nantinya. Dan tidak jarang di beberapa tempat masyarakat memandang sinis mahasiswa, karena sebagian mereka justru menjadi tukang bikin masalah bagi lingkungan tempat tinggalnya (kos-kosan). Pada saat itulah peranan kalian dituntut untuk membuktikan bahwa kalian adalah mahasiswa yang bisa menjadi rahmat bagi lingkungan sekitar. Caranya adalah dengan berperan aktif pada kegiatan-kegiatan positif yang diadakan di tempat kalian tinggal (kos). Cobalah belajar bergaul dengan segala lapisan masyarakat dengan cara yang baik, cobalah memahami perbedaan-perbedaan pemahaman yang ada dalam masyarakat tanpa menghakimi mereka, cobalah mendengar keluhan-keluhan mereka — syukur-syukur kalian bisa memberikan solusinya. Begitulah sebagian kecil yang bisa kalian lakukan di dalam masyarakat. Hal ini benar-benar akan memberi manfaat bagi kalian, paling tidak mendewasakan diri kalian dalam melihat realitas hidup. Yang jelas kalian jangan jadi aktivis kampus yang hanya jago kandang (hanya bisa ngomong dan bertindak kalo di dalam kampus, kalo di masyarakat jadi macan ompong).

4. Pelajari Hal Lain yang Bukan Bidang Kalian: Hal penting lainnya dari tujuan kalian kuliah adalah mempelajari hal baru, tentang apa saja, Ternyata banyak orang yang berhasil justru bukan karena semata-mata latar belakang pendidikannya, kalo kalian baca biografi orang-orang yang sukses, kalian pasti tahu akan kebenaran hal ini. Di bidang teknologi infomasi misalnya, tidak semuanya lulusan ilmu komputer, kalian pasti tahu situs Yahoo.com khan? Itu lho salah satu bisnis e-commerce (bisnis komersial di dunia maya/internet) yang paling kuat dan eksis sampai saat ini, tahukan kalian kalau salah satu COO-nya (chief operating officer) ‘hanya’ lulusan BA (Bachelor of Art) di bidang ilmu politik. “Lho koq bisa?” begitu pikir kalian. Bisa saja! Prinsipnya, semua yang ada di dunia ini mungkin dan bisa dipelajari. Saya juga punya teman yang sukses jadi wirausaha di bidang garment busana muslim, mau tahu titelnya? Tukang insinyur! Masih banyak contoh lainnya yang bisa kalian dapatkan sendiri.

5. Belajar Berwirausaha: Jangan mengartikan bahwa wirausaha harus membuka suatu usaha dan berjualan sesuatu dan membutuhkan modal yang besar. Memang itu benar, tetapi tidak selamanya tepat. Salah satu definisi dari wirausaha yang paling sederhana adalah: usaha seseorang untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Caranya? Bisa bermacam-macam, yang jelas point terpentingnya adalah kalian berlatih berusaha mandiri secara ekonomi terhadap orang tua kalian. Ingat sekali lagi berlatih mandiri.

Agar lebih paham, mungkin kalian perlu menyimak nasihat Ust. M. Fauzil Adhim dalam bukunya Indahnya Pernikahan Dini: “Diantara mereka ada yang beranggapan bahwa orang tua masih berkewajiban menafkahi sampai mereka selesai kuliah dan mendapatkan pekerjaan. Ini sangat menyedihkan karena sesungguhnya mereka sudah bukan lagi kewajiban orang tua semenjak mereka taklif…… Kapankah kita mencapai taklif? Secara umum, kita mencapai taklif pada usaia sekitar 15 tahun qomariyyah, selambat-lambatnya 17 tahun bagi wanita dan 18 tahun bagi laki-laki. PADA SAAT INI, KITA SUDAH BERTANGGUNG JAWAB PENUH ATAS DIRI KITA, TERMASUK MENAFKAHI DIRINYA SENDIRI DAN MEMBIAYAI KULIAH BAGI LAKI-LAKI. Adapun kalau orang tua tetap mengirimi kita setiap bulan, itu merupakan kebajikan, bukan kewajiban. Pemberian orang tua kepada kita merupakan sedekah.” (hal: 132)

Nah lho? Ngeri ya! Kalo kuliah bayar sendiri. Tentu saja bagi kalian yang masih ketergantungan ekonominya pada ortu masih tinggi jangan langsung nekat membuat pernyataan: “Sudah deh Pak, saya nggak usah di kirimi!” bisa-bisa kalang kabut kalian kalo tiba-tiba ditagih uang kos. Lantas bagaimana dong caranya. Tapi cobalah kalian berusaha sekuatnya menyisihkan sebagian dari kiriman kalian tiap bulan untuk ditabung dan dijadikan modal patungan sama teman-teman untuk membuat usaha yang kecil-kecilan yang bisa kalian lakukan sembari melaksanakan kuliah. Bagi yang kirimannya pas-pasan dan nggak bisa nabung? Cobalah untuk bekerja sampingan di waktu-waktu senggang kalian, dengan cara membantu pada usaha-usaha di sekitar kampus atau tempat kos kalian. Bagi kalian yang terpenting adalah melatih diri/mental kalian untuk memasuki dunia kerja dan belajar bagaimana bekerja dan mengelola suatu usaha. Perlu kalian ketahui, banyak keluhan dari para majikan terhadap ‘fresh graduate’ (orang-orang yang baru lulus kuliah) yang bekerja di perusahaan-perusahaan yang sudah mapan. Alasan utamanya bukan mereka tidak mempunyai keterampilan yang dibutuhkan, tetapi mereka tidak siap bekerja. Bagi kalian yang tidak punya terlalu banyak waktu luang — karena tugas-tugas kuliah begitu banyaknya– kalian cukup bergaul dengan para ‘pengusaha’ (penjual bakso, warung dll) yang ada di sekitar kampus kalian, cobalah tanyakan bagaimana dia memulai usaha, apa yang memotivasi dia sehingga bisa bertahan, bagaimana sikap dia memandang persaingan usaha dan sebagainya, insya Allah bermanfaat bagi kalian.

Nah itulah, kira-kira yang bisa kalian lakukan agar kalian tidak sekedar menjadi mahasiswa biasa. Memang masih banyak yang bisa kalian lakukan, tetapi beberapa hal di atas mudah-mudahan cukup membantu.

Semoga kalian berhasil dan Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk-Nya jalan yang terbaik kepada kita semua. Amiin.

*****

Catatan: pernah saya kirim ke majalah sabili (tahun 2002) tapi alhamdulillah nggak dimuat.

Heri Mulyo Cahyo

Muslim Youth Leadership Forum & Enterprise (MYLiFE)

email: hmcahyo@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Terima kasih sudah membaca tulisan "Menjadi ‘Bukan Sekedar Mahasiswa’"!
Jika Anda punya kritik, saran, masukan atau pertanyaan silahkan tinggalkan pesan Anda melalui kolom komentar di bawah ini.