Article

The Power of Positive Walking

www.pixabay.com

Pengantar:
 
Sebenarnya tulisan ini bukan secara khusus sambungan dari tulisan saya kemarin yang berjudul The Luck Factor – bisa anda baca di sini - karena tulisan ini sebenarnya sudah saya tulis beberapa tahun yang lalu tetapi setelah saya googling di blog saya dan di note FB kok gak ketemu, - tetapi alhamdulillah hari ini bertepatan hari jumat, 27 Mei 2016 – pas buka-buka backup blog saya di blogdetik.com ternyata ketemu. Sekedar tambahan, ternyata blogdetik apa sudah susah diindex oleh google – karena setelah saya lihat tanggal postingan di blog tersebut – tulisan dibawah ini saya tulis tanggal 16 April 2011. 

Namun saya jelaskan dulu, bahwa tulisan ini bukan murni ide saya, tetapi saya dari tulisan lama dari situs covey.com milik Stephen Covey penulis buku The 7 Habits of Highly Effective People 

Saya mengunduh artikel dengan judul yang sama dengan tulisan ini dari situs tersebut sekitar tahun 1996 tetapi sejak merger menjadi situs http://franklincovey.com/about/ saya sudah tidak lagi menemukan artikel tersebut.

Untungnya saya sudah sempat mencetaknya berhasil mengkhatamkan beberapa artikel bagus yang ada di situs tersebut, satu di antaranya ya yang akan saya tulis ulang di sini. Akan tetapi tulisan ini hanya ringkasan dari tulisan aslinya sepanjang 3 halaman (dalam bahasa inggris).

Oke deh langsung saja silahkan dibaca tulisan lawas tersebut. 

****

Syukur adalah perbuatan yang mudah diteorikan tetapi amat susah dijalankan. Saya yakin sudah puluhan kali bahkan sudah jenuh mendengarkan tausyiah agar kita bersyukur, karena dengan bersyukur Allah akan menambahkan nikmat bagi kita.

Tetapi masalahnya adalah, kita ini atau paling tidak saya secara pribadi susah sekali bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan kepada saya. Saya mungkin akan merasakan betapa bersyukurnya saya ketika melihat orang lain mengalami musibah atau sedang diuji oleh Allah SWT, atau ketika saya mengalami musibah itu sendiri. Misalnya, pada saat sakit saya merasa bahwa kesehatan itu begitu berharga. 

Setelah saya berpikir kenapa saya ini susah sekali bersyukur, ternyata saya menemukan jawabannya, bahwa bersyukur-pun perlu latihan.

Ya, Latihan dari mensyukuri nikmat yang kecil-kecil, yang setiap hari kita terima sebagai taken for granted (kita anggap biasa), sehingga kita lupa kalo itu sebuah nikmat yang sesungguhnya tidak kecil. Sebagai contoh ketika kita bangun pagi mungkin kita lupa bersyukur bahwa kita masih bisa bernapas dengan lega, hidung tidak mampet apalagi harus pakai oxigen tambahan.

Ya, saya sering lupa hal-hal kecil itu, sehingga bersykurnya kalau sudah mendapatkan kenikmatan yang saya anggap besar yang terjadinya jarang-jarang. Misalnya menang lomba atau sebagainya. Padahal, kalo mau dihitung-hitung, nikmat yang kecil-kecil tadi ternyata ya nilainya sangat besar.

Pernah suatu ketika, sehabis sholat shubuh tiba-tiba perut sebelah kanan bawah saya sakit sekali, saking sakitnya saya nggak kuat menahan tangis dan menggelepar-nggelepar di kasur. Saat itu saya minta istri memanggil Ibu saya, ketika ibu datang, saya mohon maaf pada beliau minta didoakan agar saya baik-baik saja. Akhirnya saya harus dibawa ke UGD, dan harus bed rest beberapa hari. Barulah saat itu saya merasakan betapa nikmatnya bisa bangun pagi, dan sholat subuh jamaah dimasjid, kemudian melakukan aktivitas seperti biasa.

Ya, begitulah saya, yang kurang bisa bersykur!

Lantas apa hubungannya dengan judul tulisan di atas? 


Saya pernah ditanya begini:

Bagaimana cara melatih diri kita agar senantiasa bersykur?

Terus terang saya kalo menjawab secara normatif saya bisa saja. tetapi saya teringat sebuah artikel bagus yang saya unduh di situs www.franklincovey.com (situs punya Perusahaannya Stephen Covey pengarang 7 Habit Of Highly effective People itu)

Ya cukup lama sekali, saking lamanya saya cari lagi di internet sekarang sudah nggak ada!
Nah sekarang saya akan jelaskan secara ringkas isi artikel bagus tersebut, karena sangat praktis dalam melatih kita untuk bersyukur atas hal-hal kecil yang telah kita terima tiap hari.
Bagaimana caranya?

Caranya adalah meluangkan waktu SETIAP HARI selama 15 s.d 30 menit untuk melakukan jalan santai. waktunya bisa pagi hari saat anda baru bagun tidur sebelum beraktivitas ke kantor/kerja. Atau bahkan malam ketika anda hendak beristirahat. Sedangkan tempatnyapun sangat fleksibel, bisa di sekitar halaman rumah anda, atau mungkin berkeliling komplek perumahan tempat anda tinggal atau dimanapun yang anda merasa nyaman, yang jelas di luar rumah.

Kenapa jalan yang dipilih?

Karena, olah raga jalan santai adalah olah raga yang termudah dan paling bisa dilakukan oleh semua orang dan yang terpenting lagi dengan jalan kaki kita bisa menjaga dan meningkatkan kesehatan kita. (Begitu kira-kira hasil penelitian yang disampaikan di artikel tersebut)
Nah, apa istimewanya dengan kegiatan jalan-jalan santai itu?

Begini, jalan santai di sini bukan sekeadar jalan- tetapi kita harus menyiapkan pikiran kita me-refresh- pikrian kita.

Caranya adalah begitu anda keluar pintu rumah, anda harus fokus kepada hal-hal positif dan mengalihkan pikiran-pikiran negatif yang muncul.

Nah, untuk mengalihkan hal negatif tadi maka anda HARUS menghitung kenikmatan apa saja yang anda terima hari itu.

Ya, hitung dan hitung, dan merasakan semuanya itu sebagai nikmat yang luar biasa diberikan kepada kita.

Seperti ditulis dalam artikel aslinya, anda akan merasa susah untuk menghitung nikmat-nikmat yang banyak tersebut satu-persatu. PASTI akan susah untuk saat-saat awal anda melakukan aktivitas tersebut.

Sebagai bahan pembantu untuk memulai anda menghitung nikmat yang anda terima maka disini dibuatkan daftar (anda bisa mengubahnya dengan daftar anda sendiri) 

Bersyukur karena hari itu masih diberi kesempatan bangun dan menikmati kehidupan sekali lagi, artinya anda masih bisa beraktivitas seperti sediakala .. dst Bursyukur, anda diberikan keluarga yang baik, yang senantiasa mendukung anda. Istri yang perhatian, anak yang baik dan penurut (INGAT Fokuskan kepada hal-hal yang baik SAJA..!) Bersyukur masih bisa berkerja sementara diluar sana masih banyak orang yang tidak bisa bekerja dengan berbagai alasan seperti:

Bersyukur, masih bisa menghirup segarnya udara pagi yang sejuk, dan tidak mengalami kedingingan dan seterusnya

Bersyukur anda masih bisa makan tiga kali sehari dengan layak sementara di sana banyak orang mencari sesuap sepiring nasi saja susah dst

Bersyukur anda masih bisa menikmati indahnya matahari terbit atau indahnya langit malam sementara ada tetangga atau teman anda yang dilahirkan dalam keadaan buta (lakukan ini sambil melihat langit) dan seterusnya..

Anda bisa menambahkan sendiri daftar ini sebanyak mungkin, makin banyak makin baik.
Nah, sekali lagi, dalam mengingat dan mensyukuri nikmat-nikmat yang anda disebutkan diatas diusahakan dengan benar-benar merasakan hal itu sebagai nikmat BUKAN sekedar MENGHITUNGNYA dan berlalu dari pikiran anda begitu saja. Karena ini pula maka sekali lagi, untuk awal anda akan susah menemukan satu nikmat saja yang dan benar-benar mengakuinya sebagai sebuah kenikmatan yang patut disykuri.

Namun, tidak masalah, lakukan saja itu setiap hari, sambil berusaha! Awalnya mungkin lisan dan hati anda cuman menyebut nikmat-nikmat tadi tetapi lambat laun dengan kesadaran kita akan merasakan bahwa semua itu adalah karunia dari Allah yang sangat besar.

Sebagai pengalaman pribadi, mulanya saya juga begitu. Tetapi setelah beberapa hari saya melakukannya, saya hampir-hampir menangis ketika melihat betapa saya masih bsia melihat matahari terbit, tubuh saya juga bergetar ketika menyadari betapa terlalu banyak nikmat yang terlewat begitu saja tanpa kita syukuri. 

Jika kita melakukan itu dengan penuh kesadaran dan dengan niat yang tulus ikhlas untuk semakin mendekatkan diri pada Allah, insyaALlah, setiap hari jiwa anda merasa lebih kuat untuk menghadapi kehidupan. Dan anda senantiasa bersyukur bahwa anda termasuk orang-orang yang beruntung.

Saudaraku semua, tidakkah anda ingin merasakan?

Wallahualam





































Tidak ada komentar:

Terima kasih sudah membaca tulisan "The Power of Positive Walking"!
Jika Anda punya kritik, saran, masukan atau pertanyaan silahkan tinggalkan pesan Anda melalui kolom komentar di bawah ini.