Article

Ilmu = Hidayah (?)

Sampai tanggal 20 April 2011 nanti saya mengikuti pelatihan di balaik diklat kegaamaan Surabaya. Alhamdulillah setiap pelatihan yang ada dibenak saya - nambah teman dan nambah ilmu (walau untuk yang satu ini kadang saya agak males, pasalnya kalo sudah kembali ke kantor akan terjadi benturan antara ilmu ideal dan ilmu realita apalagi kalo sudah menyangkut anggaran, laporan dan yang terkait dengan itu, dan kok ya ngepasi diklat yang saya ikuti tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), duh suatu yang tidak terlalu saya suakai :(

Alla kulli hal, nambah teman dipelatihan memang asyik, terutama jika mereka dari daerah lain dan punya pengalaman yang cukup unik. Ya minimal apa yang mereka ceritakan bisa saya tulis seperti yang akan anda baca sebentar lagi. 

Dalam kelas saya ada salah satu orang yang berperan penting dalam pemenangan KUA Sawahan Surabaya menjadi KUA teladan tingkat Nasional. Darinya saya tahu trik yang mengantarkan KUA yang dipimpnnya bisa menang. Tetapi kali ini bukan itu yang menarik untuk saya tulis. 

Gang Dolly, tempat lokalisasi pelacuran yang terkenal di Surabaya itu adalah termasuk dari wilayah kerja KUA yang dipimpinnya bahkan letaknya bisa dibilang cukup dekat. 

Salah satu agenda yang dilakukan oleh KUA tersebut adalah mengadakan pembinaan kepada para WTS di sana. Selain program dari KUA sendiri, juga memang permintaan dari penguasa Gang Dolly, dimana agar anak-anaknya diajarin baca quran dan ngaji. 

Ada kejadian menarik yaitu, ketika salah satu staf KUA diminta memimpin acara Yasinan dan kirim doa. Setelah semua jamaah siap yang mayoritas adalah wanita yang kerja di Gang Dolly salah satu dari mereka memimpin membaca Yasin. 

Yang mengejutkan, ternyata bacaannya bagus dan fasih, suaranya juga merdu. Tentu menimbulkan tanda tanya bagi petugas tersebut. 

Setelah acara selesai maka sang petugas-pun menginterogasi yang memimpin baca yasin tadi. Ternyata dia seorang alumni Madrasah Aliyah Negeri di suatu daerah dan yang mengejutkan lagi dia seorang Qori (seni membaca alquran biasanya untuk lomba).

Jelas saja suaranya bagus dan bacaan qurannya fasih dan lancar. Bahkan menurut penjelasannya ada temennya yang juga alumni sebuah Madrasah Tsanawiyah yang juga kerja di situ. 

Jujur saja, cerita dari teman saya tersebut membuat tercenung. 

Tentu orang akan berpikir, 

Kok bisa seorang Qori menjadi WTS? 

Khan dia pinter ngaji dan mestinya paham agama? dst 

Tentu akan ada banyak alasan pembenar yang bisa diterima akal kenapa dia bisa sampai menjadi WTS. 

Tetapi satu hal yang saya catat adalah bahwa Ilmu agama yang dikuasai seseorang tidak selalu pararel dengan HIDAYAH yang diberikan ALLAH padanya 

Kenapa? 

Karena Hidayah adalah Hak Perogatif Allah kepada orang-orag yang dikehendaki-Nya.
Dari situ juga bisa kita ambil hikmanya.. 

Janganlah kita sombong karena ilmu kita banyak dan lebih pandai dari orang lain.
Apalah gunanya ilmu itu jika kita tidak mendapat pentujuk dari Allah SWT. 

Bukankah begitu? 

Semoga Allah selalu memberikan kita Hidayah-Nya

Amiin 

Wallahualam




















Tidak ada komentar:

Terima kasih sudah membaca tulisan "Ilmu = Hidayah (?)"!
Jika Anda punya kritik, saran, masukan atau pertanyaan silahkan tinggalkan pesan Anda melalui kolom komentar di bawah ini.