Article

Guru yang Menginspirasi # 2



Setelah beberapa hari mengajar di kelas bagian masing-masing, kami saling bertukar pengalaman dengan sesama teman-teman PPL.

Dari mereka saya tahu bahwa ternyata ada dua kelas yang membuat teman-teman saya sangat kuwalahan dalam mengajar, apalagi teman saya perempuan semua, akhirnya mereka meminta saya menggantikan karena nggak sanggup dengan anak-anak yang mereka anggap bengal.

Oke deh saya coba, yang pertama kelas 2 Biologi 2, ya! kata saya.

Wuah.begitu saya masuk kelas berisik sekali, keberadaan saya seolah-olah nggak dianggap ada.

Hmm saya berpikir sejenak, pengalaman jadi murid SMA yang bengal kembali terlintas di benak saya. Ketika kelas 1 SMA, letak kelas saya berada tepat di atas ruang guru, begitu berisiknya sehingga semua guru mengenal kelas kami sebagai kelas yang bengal siswanya.Masih jelas dalam ingatan saya betapa kami sekelas suka sekali ngerjain guru baru.

Jangankan cuma guru PPL, wong wali kelas saja dikerjain habis-habisan. Apalagi kalo gurunya perempuan dan masih muda, bisa dipastikan mereka pertama kali masuk kelas kami pasti akan keluar dengan menangis akibat ulah kami.

Saking terkenalnya, sampai-sampai saat naik kelas 2 mantan anak-anak kelas saya, I-4, pasti mendapat perhatian khusus dari para guru.

Dari pengalaman itu saya tahu apa yang diinginkan anak-anak ketika berulah: Jangan pernah dimarahi! Mereka hanya butuh perhatian kita.

Akhirnya saya tidak langsung memulai pelajaran dengan memberikan materi tetapi berkeliling kelas menyapa mereka satu persatu dan mengajak ngobrol.

Beberapa saat kemudian suasana kelas sudah mulai terkendali, dan saya pun mencoba membuka pelajaran dan sekedar basa-basi memperkenalkan diri.

Perhatian kelaspun tertuju pada saya, hanya satu dua anak saja yang kelihatan cuek dan tetep bikin ulah.

Saya pura-pura tidak memperhatikan mereka dan tetep melanjutkan pelajaran. Saat saya memberikan latihan soal pada yang lain,saya dekati anak-anak yang cuek tadi.
Sambil saya tepuk bahunya saya bilang,

Kamu, kalo pelajaran saya boleh tidak memperhatikan dan ngerjakan yang lain kalo memang tidak suka, tapi bantu saya agar temen-temen yang lain bisa tetep belajar, ya..

Mereka setuju, hari-hari berikutnya pas pelajaran saya, kalo mereka bosan mereka tidak bikin ulah, paling mereka cuma tidur-tiduran di bangkunya.

Di lain waktu ketika mereka tidak mau mengerjakan tugas saya dekati mereka sambil saya bilang,

"Masa soal kayak gini nggak bisa sih.. kamu, ayo tak ajari," kata saya sambil menerangkan hingga dia tahu jawaban yang harus dia tuliskan.

Nah, sekarang kamu coba maju kerjakan soal tadi. ayo salah nggak papa kok.

Diapun maju ke depan dan menuliskan jawabannya di papan tulis.

Dari belakang kelas saya bertanya kepada yang lainnya.

Bagaimana jawaban itu? Betul?"

Betul Pak kata anak-anak serempak.

Sontak si anak yang badung tadi berjingkrak-jingkrak di depan kelas sambil mengangkat tanganya seperti pemain sepak bola yang baru saja mencetak gol.

Saya cuman berpikir, selama ini mungkin dia tidak pernah sekalipun mengerjakan dengan benar di depan kelas, atau tidak pernah mendapat kesempatan dan apresiasi yang baik dari guru maupun teman-temannya.

****
NB: InsyaAllah bersambung

Tidak ada komentar:

Terima kasih sudah membaca tulisan "Guru yang Menginspirasi # 2"!
Jika Anda punya kritik, saran, masukan atau pertanyaan silahkan tinggalkan pesan Anda melalui kolom komentar di bawah ini.