Article

Indahnya Idul Fitri: Kali ini Lebarannya Nadia

Alhamdulillah ramadhan 1429H ini Nadia, putri kami yang pertama yang baru kelas 2 SD, bisa puasa dengan sempurna selama sebulan penuh tanpa bolong sama sekali.
Memang mulanya dia sempat telerketika menjelang Asar dan beberapa kali mau minum, cuman kami senantiasa memberikan semangat dan memintanya istirahat sambil menunggu maghrib tiba.
Kadang dia sedikit ngedumel, apalagi si Dayyan dan si Habib yang sering tidak toleran makan es krim di siang hari yang bikin Nadia mut-mutan nahan keinginannya. Belum lagi teman sepermainannya, baik yang sebaya atau yang lebih besar ternyata banyak yang nggak puasa sehari penuh, tentu itu menjadi tantangan tersendiri bagi dia.
Bahkan ketika si Abidah dan Syamilah, sepupunya yang dari Jogja datang ternyata juga puasanya nggak genap dan suka bolong-bolong, membuat istri saya khawatir jangan-jangan Nadia ikut-ikutan nggak puasa, apalagi mereka datang sekitar 10 hari terakhir ramadhan. Sampai-sampai istri saya mewanti-wanti si Abidah agar nggak makan di depan Nadia. Tapi di luar dugaan kami Nadia sudah tahu kalau sepupunya nggak puasa dan dia no problemo aja, tetep main seperti biasanya sama mereka dan seperti lupa kalau sedang puasa.
Menjelang mudik ke Ngawi, sehari sebelum idul fitri Nadia sempat mengajukan nota keberatanuntuk diajak ke rumah Mbahnya.
“Nggak mau aku ke Ngawi, nanti kalo mabuk aku di marahin Abi sama Ummi.. aku di rumah saja sama Yuyut dan Eyang…” katanya.
“Wah Mbak Nad kok gitu, masak nggak kasihan sama Ummi, dulu lebaran yang lalu Mbak Nad sudah nggak ikut, pas Mbah meninggal juga nggak kesana, orang-orang di sana lho Mbak Nad kangen sama mbak Nad…” bujuk istri saya
“Nggak mau, bohong nanti pasti dimarahi….” sergah Nadia lagi.
“Insya Allah deh Ummi janji, Abi juga ya…” kata istri saya.
“Nggak, enakan di rumah…soalnya kalo di rumah aku dapet uang banyak… tahun kemarin aku dapet uang saku 56 ribu…” Nadia mengajukan alasan lain.
“Aduh… Mbak Nad ini, Ummi ganti dah… dilebihin juga berapa sih 56 ribu khan? Ummi kasih 70 ribu… mau ya?”
“Nggak nanti kalo dapet uang paling dipinjem untuk bayar bis…”
“Yee… enak aja… mbak Nad, dulu uang lebarannya mbak Nad..khan buat beli tas sama sepatu..itu aja Ummi masih nambahin..”
“Tapi pokoknya aku nggak mau ikut kalo dimarahin…” kata Nadia lagi.
“Udah deh.. nanti Ummi beri hadiah… khan Mbak Nad sudah bisa puasa sebulan penuh.. Mbak Nad minta apa…?”
“Ehmmm.. aku belikan Juz Amma yang ada artinya itu … sama apa ya…?”
“Tuh Ummi sudah belikan baju baru dua..untuk Mbak Nad..”
Segera Nadia berhambur melihat baju barunya…kemudian senyum-senyum..
****
Alhamdulillah selama perjalan mudik ke Ngawi dan kembali lagi ke Malang Nadia nggak mabok sama sekali. Di Ngawi dia juga senang sekali bisa ketemu sepupu-sepupunya.
“Mi.. uangku mannna?” tanya Nadia
“Itu di simpan di lemari…”
“Bi… uangku banyak… seratus lima puluh empat ribu…” katanya senyum-senyum
“Tuh khan Mbak Nad ikut ke Ngawi dapat uangnya lebih banyak…” kata istri saya.
“he..he..”
“Buat apa uangnya Mbak Nad?”
“Ehm.. apa ya..?”
“Buat jualan aja mbak Nad biar kayak Greg masih kecil sudah uangnya banyak…” kata saya mengingatkan Nadia pada buku yang dibacanya selama ramadhan Lunch Money yang bercerita seorang anak usia SD yang mulai belajar bisnis sejak kecil dan pada kelas 3 sudah mendapatkan uang sebesar 3000 dollar dari hasil jualan permen, jus, dan komik buatannya sendiri.. Nadia sangat terinspirasi dengan buku itu… dan kami sempat diskusi, bahkan dia pengin jualan permen kalo sudah masuk sekolah lagi.
“Iya.. Bi.. jualan permen coklat… satu kaleng itu berapa harganya…?”
“Udah gampang… yang penting Mbak Nad sekarang istirahat dulu..?”
“Toss Bi… “ kata Nadia sambil mengayunkan tangannya ke udara.

Tidak ada komentar:

Terima kasih sudah membaca tulisan "Indahnya Idul Fitri: Kali ini Lebarannya Nadia"!
Jika Anda punya kritik, saran, masukan atau pertanyaan silahkan tinggalkan pesan Anda melalui kolom komentar di bawah ini.