IBSN: Investasi Dunia Akhirat Rp 5000,- per hari

Seperti biasa kalo ketemu Pak Dian selalu ada cerita yang baru.

Kemarin pas ke Indosat Malang – untuk silaturahim syawal – setelah ngobrol ngalor ngidul kami sempat nyinggung tentang gonjang-ganjing bursa saham dunia. Nah pas mau pulang, sama Pak Dian kita disuguhin minuman istimewa Teh Bunga Rosella. Istimewa karena ini bukan khas minuman Indosat Malang untuk para tamu  soalnya beberapa kali ke sana yang ditawarkan pasti : teh, kopi atau air mineral..

Nah, teh bunga rosella nggak biasanya. Akhirnya Pak Dian cerita kalo itu adalah hasil panen dari investasinya yang ada di Malang Selatan.

“Saya investasi bagi hasil di Malang selatan sana….”

“Malang Selatan Pak? Wah itu khan daerah minus..?”

“Iya.. justru itu. Suatu ketika ada teman yang nawarin untuk investasi nanam jati emas dan pohon sengon di sana. Saya mau soalnya sekalian bantu-bantu saudara kita yang disana..?”

“Maksudnya..?”

“Di sana khan daerah minus. Penghasilan orang-orang sana cuma Rp, 5000, perhari, itu kalo ada kerjaan. Dan mereka bertani juga mengandalkan musim hujan. Kalo tidak musim hujan ya sudah mereka pada turun ke kota kerja macem-macem bahkan ada yang jadi maling kalo nggak dapat kerjaan. Makanya saya pikir saya bisanya bantu ya ini, ikut mempekerjakan mereka bagi hasil nanam jati emas dan sengon. Di sela-selanya di tanamin rosela, nah kemarin sebelum lebaran panen…”

“Wah jati emas bagus itu Pak..”

“Iya… tapi yang saya suruh tanamin dulu halaman masjid di sana yang luas yang nggak ada apa-apanya.. dari pada nganggur saya suruh tananamin jati emas dan sengon.. tanah saya sendiri malah belum digarap.. nggak apa-apa.. “

“Ooo gitu ya?”

“Iya… ada temen yang rumahnya deket sana.. yang ngawasi dan kalo butuh uang untuk pupuk ato apa tinggal telepon saya dan saya transfer uangnya..”

“Asyik Pak… mahal tuh jati emas dan kayu sengon…”

“Ya… tapi yang paling penting saya bisa investasi dunia akhirat…”

“Kok bisa?”

“Ya.. kalopun gagal tanamannya… bahkan ditipu sekalipun saya nggak rugi… wong niat saya membantu… kalo saya nggak dapat hasil panennya.. toh saya masih bisa mengharap pahalanya di akhirat dari mempekerjakan mereka… daripada mereka yang di bursa saham, kalo rugi, dunia nggak dapat, akhiratnya juga amburadul… tuh banyak yang sterss dan jadi gila gara-gara bursa saham anjlok…”

“Iya..ya Pak…”

Dalam hati saya ngiri sekali, kapan bisa berbuat seperti Pak Dian. Meski tidak banyak tapi bisa membantu sudara-saudara kita menghindarkan dari berbuat tercela. Bukankah dengan memberi pekerjaan mereka, kita juga mencegah mereka berbuat maksiat? Mencegah mereka jadi pencuri dan maling? Nah kalo mereka memberi keluarganya dari uang yang kita berikan bukankan berkah dari harta kita semakin banyak, tidak hanya untuk satu orang tapi satu keluarga.. ah mudah-mudahan masih banyak orang yang seperti Pak Dian, yang masih mau berinvestasi untuk akhirat dengan menyelamatkan orang lain berbuat tercela.

Saya sih belum bisa, tapi saya hanya bisa menceritakan ini agar anda yang mempunyai kemampuan ikut tergugah.

Siapa mau menyusul?